Menang, Jonatan Christie Justru Sebut Tunggal Putra Malaysia Penerus Lee Chong-wei

Kamis, 5 Desember 2019 15:47 WIB
Penulis: Elizabeth Ayudya Ratna Rininta | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Humas PBSI
Menang, Jonatan Christie Justru Sebut Tunggal Putra Malaysia Penerus Lee Chong-wei Copyright: © Humas PBSI
Menang, Jonatan Christie Justru Sebut Tunggal Putra Malaysia Penerus Lee Chong-wei

INDOSPORT.COM - Tunggal putra unggulan Indonesia, Jonatan Christie menganggap wakil Malaysia, Lee Zii Jia, yang ia kalahkan di partai pertama final beregu putra SEA Games 2019 sebagai penerus Lee Chong Wei. 

Pada pertandingan final nomor beregu putra yang digelar di Muntinlupa, Sports Center, Filipina, Rabu (4/12/19), Jonatan Christie sukses melumpuhkan Lee Zii Jia lewat straight games dengan skor 21-9 dan 21-17. 

Usut punya usut, meski memenangkan pertandingan dan membuka jalan bagi Indonesia meraih medali emas SEA Games 2019, Jonatan Christie ternyata sempat kewalahan menghadapi Lee Zii Jia. Tunggal putra peringkat 6 dunia itu bahkan menyebut Zii Jia sebagai titisan Lee Chong Wei.

"Laga pertama cukup mudah bagi saya. Namun, di gim kedua, Zii Jia membuat saya kewalahan. Saya pikir, kami memainkan laga yang sangat seru dan menegangkan," tutur Jonatan Christie, dilansir dari laman The Star.

"Tidak diragukan lagi, Zii Jia adalah pemain yang handal. Dia merupakan sosol penerus legenda Malaysia, Lee Chong Wei," lanjutnya. 

Jonatan Christie juga membandingkan kondisi lapangan serta sistem pertandingan bulutangkis di SEA Games 2019, yang menurut dia sangat jauh berbeda dari BWF World Tour.

"Tidak mudah bagi saya dan Zii Jia bermain di venue ini. Mulai dari peraturan, pencahayaan, kondisi lapangan, jauh berbeda dari BWF World Tour. Bagi saya, siapa yang menguasainya terlebih dahulu, dialah yang akan mendapat keuntungan," pungkas Jonatan Christie. 

Saat ini, Lee Zii Jia tengah berjuang di nomor perorangan bulutangkis SEA Games 2019. Sementara itu, Jonatan Christie akan menyiapkan diri untuk mengikuti BWF World Tour Finals di Guangzhou, 11-15 Desember 2019.