Evaluasi Kevin Sanjaya/Marcus Gideon di Tahun 2019: Alami Penurunan?

Rabu, 18 Desember 2019 18:39 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Matt Roberts/Getty Images
Evaluasi pasangan bulutangkis ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo di tahun 2019. Copyright: © Matt Roberts/Getty Images
Evaluasi pasangan bulutangkis ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo di tahun 2019.

INDOSPORT.COM - Berikut evaluasi pebulutangkis ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon selama tahun 2019. Benarkah The Minions alami penurunan performa?

Selama tahun 2019, ganda putra peringkat satu dunia BWF tersebut telah meraih delapan gelar ajang BWF World Tour, beberapa gelar dengan poin tertinggi yang pernah mereka menangkan antara lain Indonesia Open dan China Open.

Meski sempat bersinar di awal tahun, namun performa Kevin Sanjaya/Marcus Gideon mengalami penurunan setidaknya dalam dua pertandingan terakhir di BWF Tour tahun 2019.

Dalam dua pertandingan terakhir yakni Hong Kong Open 2019 dan BWF World Tour Finals 2019, langkah ganda putra Kevin/Marcus harus terhenti di babak semifinal.

Di babak BWF World Tour Finals pada bulan Desember ini misalnya, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon kembali kalah saat berjumpa ganda putra asal Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe dengan rubber game 21-11, 15-21, dan 21-10.

Itu merupakan kekalahan kelima Kevin Sanjaya/Marcus Gideon atas Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, sekaligus membuat ganda Jepang tersebut jadi lawan yang paling sulit dikalahkan The Minions sepanjang sejarah.

Pasca laga semifinal BWF World Tour Finals 2019, Marcus Gideon mengakui jika dirinya banyak melakukan kesalahan dan kekurangan saat menghadapi Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe. Dirinya pun bakal berlatih keras, dan bertekad memperbaiki penampilannya di tahun depan.

“Harus disyukuri hasil ini dan pastinya kami harus latihan lebih keras lagi. Karena saya pribadi merasa masih banyak kekurangan, jadi harus banyak evaluasi lagi,” ucap Marcus Gideon dilansir dari badmintonindonesia.org.

Tersingkir dari babak semifinal BWF World Tour Finals 2019, membuat Herry Iman Pierngadi selaku pelatih mengkritik keras penampilan Kevin Sanjaya/Marcus Gideon dan berharap pada tahun depan anak asuhnya bisa lebih baik.

© Shi Tang/Getty Images
Aksi Kevin Sanjaya bersama Marcus Gideon di final Fuzhou China Open 2019, Minggu (10/11/19). Copyright: Shi Tang/Getty ImagesAksi Kevin Sanjaya bersama Marcus Gideon di final Fuzhou China Open 2019, Minggu (10/11/19).

“Penampilan Kevin/Marcus di turnamen ini (BWF World Tour Finals 2019) saya bilang kurang maksimal. Karena seharusnya tidak seperti itu hasilnya. Biasanya mereka lebih agresif, lebih semangat dan lebih smart. Tapi sayangnya di babak semifinal kemarin, permainan mereka nggak keluar,” ungkap.

Hasil minor yang diraih Kevin Sanjaya/Marcus Gideon tidak cuma terjadi di ajang BWF Series, namun pada gelaran World Championships 2019 pun mereka gagal meraih juara bahkan tidak mampu melangkah ke babak ketiga.

Dalam turnamen yang berlangsung di Basel, Swiss tersebut ganda putra Indonesia ini kalah dari ganda putra asal Korea Selatan, Choi Solgyu/Seo Seung Jae dengan rubber game 21-16, 14-21, dan 21-23.

Lagi-lagi, pasca kekalahan tersebut Kevin Sanjaya/Marcus Gideon mengungkapkan jika mereka banyak melakukan kesalahan sendiri dan membuat lawan mendapatkan poin mudah.

“Mereka (pasangan Korea Selatan) bermain bagus sekali, nggak gampang mati sendiri. Kami banyak melakukan kesalahan sendiri. Di poin-poin akhir kami kurang tenang dan banyak melakukan kesalahan sendiri,” kata Kevin dilansir dari badmintonindonesia.org.

Gagal meraih gelar di dua ajang BWF terakhir dan kejuaran dunia tahun 2019, membuat prestasi yang diraih Kevin Sanjaya/Marcus Gideon sepanjang tahun mengalami penurunan dari tahun 2018 lalu.

Di tahun 2018 silam, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon berhasil meraih sembilan gelar dengan rincian delapan juara BWF Series ditambah satu gelar di ajang Asian Games. Sementara di tahun 2019 ini, duo ganda putra peringkat satu dunia tersebut hanya meraih delapan gelar juara di BWF Series.

Berbekal kekalahan beruntun Kevin/Marcus atas Endo/Watanabe, sang pelatih pun bertekad memperbaiki kelemahan mereka dan berharap di tahun depan bisa meraih hasil yang lebih baik.

“Dengan dua kali kekalahan dari Endo/Watanabe di turnamen ini menurut saya penampilan Kevin/Marcus masih belum yang terbaik. Artinya mereka masih ada kelemahannya yang harus segera diperbaiki."

"Jadi kedepannya harus dikurangi kelemahan-kelemahannya dan itu jadi PR khusus buat saya sebagai pelatih mereka supaya bisa lebih baik lagi,” ucap Herry IP.