Buka-bukaan Kisah Masa Kecil, Sharapova: Saya Dulu Kesepian

Sabtu, 8 Februari 2020 16:14 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Giuseppe Bellini/Getty Images
Petenis cantik asal Rusia, Maria Sharapova, belum lama ini buka-bukaan soal masa kecilnya yang kurang mengenakan dan penuh dengan tekanan. Copyright: © Giuseppe Bellini/Getty Images
Petenis cantik asal Rusia, Maria Sharapova, belum lama ini buka-bukaan soal masa kecilnya yang kurang mengenakan dan penuh dengan tekanan.

INDOSPORT.COM - Petenis cantik asal Rusia, Maria Sharapova, belum lama ini buka-bukaan soal masa kecilnya yang kurang mengenakan dan penuh dengan tekanan.

Dilansir dari laman essentiallysports.com, hal itu terjadi kala mantan petenis nomor 1 dunia itu harus pindah meninggalkan keluarganya untuk berlatih tenis di Florida, Amerika Serikat.

Sebelumnya, kehidupan Sharapova selalu dikelilingi oleh orang terdekatnya, yakni orang tua dan kakek-neneknya. Namun, sejak pindah ke Amerika pada usia yang masih sangat dini, ia merasa terjebak dalam pelatihannya tersebut.

Wanita yang bermain tenis sejak berusia 4 tahun itu juga mengaku acap kali sedih karena tidak dapat bersama dan melihat ibunya setiap hari.

“Saya dulu sangat kesepian. Juga sangat merindukan ibuku. Untuk bisa melihat saya, ayahku selalu berkerja keras mengambil semua pekerjaan yang dia bisa,” kenang Sharapova dalam otobiografinya.

Sharapova mengingat ketika dirinya mulai berlatih di Amerika Serikat, ia selalu tertidur lebih awal daripada anak-anak lain yang lebih tua darinya. Ia mengaku kerap dibangunkan dan diperintahkan untuk membersihkan kamar teman-temannya.

Alih-alih tertekan karena mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan tersebut, hal itu justru membuatnya menjadi orang yang lebih kuat dan bermental kokoh.

Juara Grand Slam lima kali itu tidak mengalami depresi sedikt pun, malahan ia semakin terpacu untuk meraih tujuannya.

“Saya akan selalu menerima baik hinaan ataupun perlakuan yang lebih daripada itu. Itu saya lakukan untuk mengejar semua impianku dengan penuh semangat,” ujar Sharapova.

“Kerana hal itu, saya belajar cara merawat diri sendiri. Saya juga tidak pernah berpikir untuk berhenti karena saya tahu apa yang saya inginkan.” pungkas peraih gelar Wimbledon tahun 2004 tersebut.

Sepanjang kariernya, Maria Sharapova telah bermain sebanyak 250 pertandingan dengan mencatatkan 197 kemenangan berbanding 53 kekalahan.

Kegemilangannya di lapangan, menjadikan wanita 32 tahun itu sebagai atlet wanita dengan bayaran tertinggi di dunia sejak tahun 2005 hingga 2015 menurut Asosiasi Tenis Wanita (WTA).

Penulis: Ahmad Fatih Qadri.