Seret Nama Anthony Ginting, BWF Soroti 4 Hal Ini di Olimpiade Tokyo 2020

Sabtu, 15 Februari 2020 11:59 WIB
Penulis: Edo Bramantio | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© badmintonindonesia.org
Badminton World Federation (BWF) melalui situs resminya menyoroti empat hal ini di Olimpiade Tokyo, 2020, termasuk menyeret nama Anthony Sinisuka Ginting. Copyright: © badmintonindonesia.org
Badminton World Federation (BWF) melalui situs resminya menyoroti empat hal ini di Olimpiade Tokyo, 2020, termasuk menyeret nama Anthony Sinisuka Ginting.

INDOSPORT.COM - Badminton World Federation (BWF) melalui situs resminya menyoroti empat hal ini di Olimpiade Tokyo, 2020, termasuk bawa-bawa nama megabintang bulutangkis Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting.

Perhelatan multi-event paling bergengsi di dunia, Olimpiade, memang menjadi momen yang selalu dinanti-nantikan oleh seluruh atlet di berbagai negara. Tahun ini, Olimpiade itu sendiri akan diselenggarakan di Tokyo, Jepang, mulai dari 24 Juli 2020 sampai 9 Agustus 2020. 

Salah satu cabang olahraga yang bakal dipertandingkan adalah bulutangkis. Oleh karena itu, situs resmi BWF yang bernama Olympic BWF Badminton, menyoroti empat hal ini untuk semakin memeriahkan ajang tersebut sekaligus agar masyarakat lebih memahami bagaimana perkembangan beberapa atlet bulutangkis jelang Olimpiade Jepang.

1. China Bakal Kembali Bangkit

Performa China dalam kompetisi ini sebenarnya mengalami penurunan sejak Olimpiade London pada 2012 yang lalu. Di Inggris, negara tirai bambu itu memang mampu menjadi 'top nation' dengan memenangi banyak pertandingan sekaligus.

Namun, meski mereka terpuruk di Olimpiade Brasil 2016, China diyakini bakal kembali bergairah di Tokyo, Jepang. Hal ini bisa dilihat dari beberapa kejuaraan di tahun-tahun terakhir menjelang perhelatan tersebut. Apalagi, khususnya sektor tunggal putri, mereka juga sudah menyiapkan bintang-bintangnya seperti Chen Yu Fei, Wang Zhi Yi, dan lain-lain.

2. An Se-young Siap Berikan Teror

Pemain bulutangkis tunggal putri Korea Selatan, An Se-young juga tak kalah menakutkan ketimbang wakil-wakil putri dari China seperti yang telah disebutkan. Pada 2019 yang lalu, ia mampu menjuarai New Zealand Open, Canada Open, Akita Masters, French Open, dan Korea Masters.

Selain itu, ia juga mampu membawa pulang gelar runner-up di BWF International Challenge seperti Indonesia International 2018 dan Vietnam International 2019, juga Hyderabad Open 2019 dan Thailand Masters 2019. Dengan prestasi ini, Se-young diprediksi bakal jadi momok bagi tunggal putri lawan.

3. Wakil Eropa Bakal Kesulitan di Tokyo

Negara-negara Eropa memang mampu tampil meyakinkan di Olimpiade Rio, Brasil 2016 dengan membawa pulang empat medali. Namun, BWF meyakini bahwa negara-negara tersebut akan kesulitan untuk memberikan perlawanan sengit di Jepang karena performa mereka.

Meski peluang untuk menang terbilang kecil, tapi Eropa masih tetap memiliki beberapa wakil yang bisa diandalkan seperti Carolina Marin dari Spanyol, Stefani Stoeva/Gabriela Stoeva dari Bulgaria, Thom Gicquel/Delphine Delrue dari Prancis, dan lain-lain.

4. Anthony Sinisuka Ginting Berpotensi Tumbangkan Dominasi Kento Momota

Kento Momota tentu bakal diunggulkan lantaran ia bermain di kandang sendiri. Apalagi, performanya tahun lalu juga luar biasa dengan menyabet 11 gelar bergengsi. Ia pun difavoritkan sebagai kandidat kuat untuk membantu Jepang meraih medali Emas di Olimpiade Tokyo 2020.

Akan tetapi, justru karena hal itulah Momota mendapatkan tekanan yang sangat besar. Sehingga, BWF memperkirakan bahwa tekanan tersebut bakal mempengaruhi permainannya di kompetisi tersebut. Bahkan, BWF sampai membawa nama Anthony Sinisuka Ginting sebagai sosok yang lebih berpeluang untuk membawa medali emas.

Itulah empat hal yang menjadi sorotan Badminton World Federation menjelang perhelatan multi-event paling bergengsi, Olimpiade Tokyo 2020. Jika prediksi tersebut benar, bisa jadi akan ada banyak kejutan yang terjadi. Bahkan, bukan tidak mungkin Anthony Ginting benar-benar berpeluang meraih emas, apalagi ia juga tampil gemilang akhir-akhir ini.