Termasuk Prestasi Wakil Indonesia, Berikut 3 Fakta Turnamen Bulutangkis German Open

Rabu, 26 Februari 2020 16:33 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© INDOSPORT
Turnamen bulutangkis German Open 2020 akan kembali di helat mulai pekan depan, Selasa (03/03/20). Berikut faktanya. Copyright: © INDOSPORT
Turnamen bulutangkis German Open 2020 akan kembali di helat mulai pekan depan, Selasa (03/03/20). Berikut faktanya.

INDOSPORT.COM - Turnamen bulutangkis German Open 2020 akan kembali di helat mulai pekan depan, Selasa (03/03/20). Berikut faktanya.

Usai gelaran Spain Master 2020 pertengahan Februari lalu, German Open 2020, akan menjadi rangkaian turnamen bulutangkis BWF World Tour selanjutnya yang akan dihelat.

Berlangsung mulai pekan depan, Selasa (03/03/20), memang tak banyak wakil Indonesia yang akan turut serta dalam German Open 2020. 

Namun, dengan adanya beberapa pebulutangkis tanah air, salah satunya pasangan ganda campuran terbaik saat ini, Praveen Jordan/Melati Daeva, German Open 2020 menjadi masih sangat layak dinantikan kehadirannya.

Untuk itu, dalam rangka menyambut turnamen bulutangkis German Open 2020 yang akan mulai digelar pekan depan. Berikut INDOSPORT coba merangkumkan tiga fakta menarik mengenai turnamen yang sudah ada sejak tahun 1955 tersebut.

Level Turnamen

Tak banyaknya wakil Indonesia yang ambil bagian di German Open 2020, tak lepas dari level turnamen yang hanya BWF Super 300.

Namun, level BWF Super 300 sendiri sebenarnya baru sekitar empat tahun terakhir dirasakan German Open. Sebab, sebelum tahun 2017, German Open masih berstatus BWF Grand Prix Gold.

Status Open Championship yang disandang turnamen yang berlangsung sejak tahun 1955 itu sendiri, baru tersemat ketika memasuki turnamen di tahun 1981.

Dominasi Denmark

Seperti banyak turnamen bulutangkis Eropa lainnya, German Open juga dikuasai oleh pebulutangkis asal benua biru itu sebagai juara.

Di German Open sendiri, pebulutangkis Denmark adalah yang paling sering muncul sebagai juara. Wakil dari negara Skandinavia itu total 91 kali meraih gelar juara sejak tahun 1955.

Raihan tersebut membuat Denmark menjadi negara dengan raihan juara terbanyak di German Open. Jauh mengungguli China sebagai negara dengan raihan terbanyak kedua, dengan total 55 gelar.

Sementara di peringkat ketiga dan keempat ada dua negara Eropa lainnya. Inggris dengan 37,5 gelar juara dan Swedia dengan 24 gelar juara.

Prestasi Indonesia

Fakta terakhir menyangkut prestasi Indonesia di German Open, yang sayangnya tak cukup membanggakan dengan hanya ada di urutan keenam dalam daftar negara peraih gelar terbanyak.

Indonesia berada di urutan keenam dengan raihan hanya 16 gelar juara, kalah dari Korea selatan di atasnya, yang telah mengoleksi 23 gelar juara.

Selain jumlah gelar yang relatif masih sedikit. Prestasi Indonesia di German Open juga tak bisa cukup dibanggakan karena terakhir kali ada pebulutangkis Indonesia yang juara adalah di tahun 2003. Atau sudah sekitar 17 tahun belum ada lagi wakil Indonesia yang bisa juara.

Di German Open 2003 saat itu, wakil Indonesia yang bisa meraih juara adalah pasangan ganda putra Flandy Limpele/Eng Hian. 

Jika Flandy Limpele/Eng Hian adalah pebulutangkis Indonesia terakhir yang bisa meraih gelar juara, pebulutangkis pertama Indonesia yang bisa juara di turnamen German Open adalah tunggal putra Ferry Sonneville di tahun 1958.