INDOSPORT.COM - Sudah menjadi rahasia umum kalau pelatih ganda putra PBSI, yakni Herry IP merupakan salah satu pelatih bulutangkis bertangan dingin. Lantas, bagaimana tanggapan dari Coach berjuluk 'Naga Api' mendapat sebutan seperti itu?
Siapapun pasti sudah tahu kalau pelatih Herry IP selalu gemar melahirkan pemain-pemain hebat. Mulai dari eranya Candra Wijaya, Tony Gunawan, Sigit Budiarto, Mohammad Ahsan, Hendra Setiawan sampai sekarang Kevin Sanjaya dan Marcus Gideon merupakan pemain kelas dunia yang lahir dari tangan dingin pelatih 58 tahun tersebut.
Bahkan saat ini sudah menyusul lagi dua pasangan berikutnya yakni Fajar Alfian/M. Rian Ardianto dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang bersiap untuk bersinar lebih terang di bawah arahan dari pelatih Herry IP.
Namun, terkenal sebagai pelatih bertangan dingin nyatanya tak membuat Herry IP besar kepala, pelatih 58 tahun tersebut tetap menuturkan kalau dirinya merasa biasa saja dengan apa yang sudah ia capai hingga saat ini.
"Menurut saya, saya biasa saja. Jadi, saya pada saat melatih pemain itu menurut saya, saya harus totalitas, karena apapun yang kita kerjakan, kita harus totalitas," ujar Herry IP kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT.
Ketika ditanyai apa yang membuat dirinya berbeda dengan pelatih lainnya, maka begini respons dari pelatih yang berjuluk Coach 'Naga Api' tersebut.
"Haha, menurut saya ya, sama ya. Saya tidak bisa menilai diri saya sendiri, itu hanya orang lain yang menilai," lanjutnya.
Terdekat, pelatih Herry IP akan menemani anak-anak asuhnya untuk berlaga di Kejuaraan All England 2020 pada 11-15 Maret mendatang di Arena Birmingham, Birmingham, Inggris.