Mengungkap Alasan di Balik Nama Turnamen All England

Jumat, 6 Maret 2020 17:35 WIB
Penulis: Elizabeth Ayudya Ratna Rininta | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Indosport.com
All England Open akan digelar pada 11-15 Maret 2020. Berikut asal-usul nama turnamen bulutangkis tertua di dunia itu. Copyright: © Indosport.com
All England Open akan digelar pada 11-15 Maret 2020. Berikut asal-usul nama turnamen bulutangkis tertua di dunia itu.

INDOSPORT.COM - All England akan digelar pada 11-15 Maret 2020. Berikut asal-usul nama turnamen bulutangkis tertua di dunia itu. 

All England merupakan agenda tur BWF yang masuk golongan kelas Super 1000 bersama Indonesia open dan China Open. Turnamen ini memiliki nama unik dan berbeda dibanding kejuaraan lainnya.

Dilansir dari laman resmi BWF, nama All England ternyata sarat akan sejarah. Edisi pertama All England digelar pada tahun 1899. Kala itu turnamen ini berjuluk The Badminton Association Tournament. 

Kemudian pada 1902, berubah nama menjadi All England. Penggunaan nama ini sebagai penegasan bahwa kejuaraan ini berlaku untuk semua negara, tidak hanya bagi negara-negara terdekat dari Inggris.

"The Badminton Association Tournament berubah nama menjadi All England. Memang tidak masuk akal dan seolah-olah terlihat bahwa ajang ini sebagai penentu utama ditunjuknya juara musim," tulis Sekjen BWF Herbert Scheele dalam bukunya.

"Penggunaan nama 'All England' dimaksudkan untuk mengiklankan bahwa kejuaraan itu dibuka untuk pemain dari seluruh dunia, tidak hanya dari negara yang terdekat dari Inggris," lanjutnya.

Sementara itu, pada All England musim ini, pasangan Fajar Alfian/Rian Ardianto, disebut-sebut menjadi andalan di sektor ganda putra. 

Hal ini dikarenakan, dua pasangan lainnya, yaitu Kevin Sanjaya/Marcus Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan tengah berfokus pada Olimpiade 2020. Selain itu, Minions dan The Daddies juga sudah pernah meraih gelar All England.