Capaian Tunggal Putra Bulutangkis Indonesia, Hadirkan Deja Vu di All England 2020

Jumat, 13 Maret 2020 18:50 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Ilustrasi/INDOSPORT
Tommy Sugiarto. Anthony Sinisuka Ginting, dan Jonatan Christie Copyright: © Ilustrasi/INDOSPORT
Tommy Sugiarto. Anthony Sinisuka Ginting, dan Jonatan Christie

INDOSPORT.COM - Tunggal Putra Indonesia Jonatan Christie, Anthony Ginting, Tommy Sugiarto dan Shesar Hiren menghadirkan deja vu di All England 2020.

Mengirimkan pemain-pemain terbaiknya di sektor tunggal putra All England 2020, Indonesia harus gigit jari karena sejak putaran pertama saja, tiga dari empat pemain yang dikirimkan, harus langsung tersisih dari lawan-lawannya.

Bahkan dua pemain yang datang sebagai pemain unggulan, Anthony Ginting dan Jonatan Christie sekalipun. keduanya tersingkir sejak putaran pertama dari lawan yang di atas kertas jauh ada di bawah mereka.

Anthony Ginting yang merupakan unggulan keempat, kalah dari tunggal putra Denmark Rasmus Gemke 14-21 dan 18-21. Sementara Jonatan Christie harus bertekuk lutut dari wakil Malaysia Lee Zii Jia 15-21 dan 13-21.

Kekalahan dua wakil terbaik Indonesia itu semakin lengkap saat Tommy Sugiarto yang memang di atas kertas tak diunggulkan melawan unggulan ketujuh Shi Yuqi, harus benar-benar tersingkir di putaran pertama All England 2020, 17-21, 21-17 dan 7-21.

Menariknya, di saat tiga tunggal putra Indonesia itu tersungkur di putaran pertama, tunggal putra Indonesia lainnya Shesar Hiren Rhustavito justru bisa terus melaju. Usai mengalahkan wakil India Parupalli yang mundur saat laga baru berjalan satu menit.

Terus melajunya Shesar Hiren Rhustavito seorang diri dari babak pertama All England 2020 itu secara langsung juga menghadirkan deja vu atau sebuah pengalaman yang berulang buat tunggal putra Indonesia.

Deja Vu All England

Deja Vu di All England 2020 ini terjadi karena apa yang sektor tunggal putra alami saat ini, sama dengan apa yang mereka alami di turnamen serupa tahun lalu. 

Yakni ketika pebulutangkis yang menjadi unggulan Indonesia justru bertumbangan, dan yang melaju paling jauh justru tunggal putra yang berada posisi terlemah.

Meski tak langsung bertumbangan di putaran pertama, tunggal putra Indonesia kala itu bertumbangan sebelum bisa melaju melewati putaran kedua.

Sama seperti tahun ini, tunggal putra Indonesia yang menjadi unggulan, Anthony Ginting dan Jonatan Christie tak bisa berbuat banyak untuk Indonesia.

Anthony Ginting tersingkir di putaran pertama dari Ng Ka Long Angus dari Hong Kong. Dan Jonatan Christie menyerah atas wakil India Srikanth Kidambi di puatan kedua.

Dan semakin mirip dengan apa yang terjadi tahun ini, di All England 2019 justru adalah Tommy Sugiarto, tunggal putra Indonesia terlemah kala itu, yang sukses melaju paling jauh hingga ke babak perempatfinal.

Seperti Shesar Hiren Rhustavito yang tahun ini kemudian gugur usai ke putaran kedua, Tommy Sugiarto kala itu juga langsung tersingkir ketika sudah melaju ke perempatfinal.

Melihat apa yang terjadi saat ini, deja vu tunggal putra Indonesia di All England 2020 jelas bukanlah sesuatu yang bisa dibanggakan. Sebab sebenarnya secara kualitas, wakil-wakil tanah air bisa mencapai sesuatu yang lebih baik lagi.

Harapannya kini tentu saja tinggal kepada bagaimana Jonatan Christie, Anthony Ginting, Tommy Sugiarto dan Shesar Hiren merespons kegagalan di All England 2020. Agar nantinya deja vu serupa tak terulang di tahun-tahun mendatang.