Malaysia Open dan 'Kutukan' Tunggal Putra Indonesia dalam 19 Tahun Terakhir

Jumat, 27 Maret 2020 14:12 WIB
Editor: Coro Mountana
© Roihan Susilo Utomo/INDOSPORT
Malaysia Open dan 'Kutukan' Tunggal Putra Indonesia dalam 19 Tahun Terakhir. Copyright: © Roihan Susilo Utomo/INDOSPORT
Malaysia Open dan 'Kutukan' Tunggal Putra Indonesia dalam 19 Tahun Terakhir.

INDOSPORT.COM – Ajang bulutangkis bergengsi, Malaysia Open ternyata menyimpan sebuah kutukan untuk tunggal putra Indonesia dalam 19 tahun terakhir.

Malaysia Open 2020 sedianya dilaksanakan pada 31 Maret nanti hingga 5 April, namun BWF telah memutuskan untuk menunda kompetisi. Pasalnya, serangan virus corona yang semakin merajalela memaksa Malaysia Open harus ditunda.

Padahal jika Malaysia Open 2020 diadakan, tim bulutangkis Indonesia bisa memiliki kesempatan untuk menghentikan kutukan yang terjadi pada tunggal putra dalam 19 tahun terakhir. Kutukan itu adalah puasa gelar Indonesia di tunggal putra sejak 2000.

Gelar Malaysia Open terakhir kali berhasil disabet oleh Taufik Hidayat pada tahun 2000 dengan mengalahkan wakil China, Xia Xuanze, 15-10 dan 17-14. Setelah itu, tunggal putra Indonesia tidak ada yang bisa naik podium tertinggi di ajang Malaysia Open.

Kutukan Tunggal Putra Indonesia di Malaysia Open

Entah apa yang terjadi dengan tunggal putra Indonesia, yang pasti kesialan selalu menaungi mereka di Malaysia Open. Itu terbukti dengan hanya 4 kali saja tunggal putra Indonesia bertahan hingga babak final Malaysia Open dalam 19 tahun terakhir.

Bahkan keempat tunggal putra itu, tak bisa menjadi yang terbaik di Malaysia Open setelah harus kalah di babak final. Dimulai dari Rony Agustinus yang melaju hingga babak final Malaysia Open 2001.

Harapan akan memertahankan gelar yang diraih Taufik Hidayat tahun lalu harus pupus karena Rony Agustinus kalah dari wakil tuan rumah, Ong Ewe Hock, 7-3, 2-7, 0-7, 8-6, 1-7. Setelah itu, Taufik Hidayat ternyata kembali lagi ke final Malaysia Open.

Kali ini, Taufik Hidayat tampil di final Malaysia Open 2011 tapi sayang ia harus dihadang oleh tunggal putra terbaik negeri jiran yaitu Lee Chong Wei. Duel antar sesama anggota 4 kaisar itupun harus berakhir dengan kekalahan Taufik Hidayat, 8-21, 17-21.

2 tahun berselang, giliran Sony Dwi Kuncoro yang mencoba untuk menghentikan kutukan tak pernah menang Malaysia Open. Namun lagi-lagi ada Lee Chong Wei yang menghentikan mimpi Sony Dwi Kuncoro dengan sangat mudah, 21-7, 21-8.

© Fourthofficial
Selebrasi Lee Chong Wei. Copyright: FourthofficialSelebrasi Lee Chong Wei.

Terakhir, Tommy Sugiarto juga sempat menyentuh final Malaysia Open 2014, tapi Lee Chong Wei kembali hadir sebagai momok menakutkan tunggal putra Indonesia. Selepas itu, tunggal putra Indonesia tidak ada yang bisa setidaknya mencapai final Malaysia Open.

Teranyar, di Malaysia Open 2019, Jonatan Christie menjadi tunggal putra Indonesia yang mampu melaju paling jauh hingga babak semifinal. Sayang di semifinal, Jonatan Christie harus mengakui keunggulan dari wakil China, Chen Long.

Bermain di bawah tekanan pendukung tuan rumah dan faktor Lee Chong Wei tampaknya sedikit banyak turut andil dalam kutukan tunggal putra Indonesia di Malaysia Open. Sebuah kutukan yang membuat tunggal putra Indonesia tidak ada yang bisa menjadi juara Malaysia Open dalam 19 tahun terakhir.