Gara-gara Virus Corona, Pebulutangkis Malaysia Pertanyakan Ranking BWF untuk Olimpiade

Senin, 30 Maret 2020 09:13 WIB
Penulis: Edo Bramantio | Editor: Yohanes Ishak
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pemain bulutangkis Malaysia, Goh Liu Ying, mempertanyakan ranking Badminton World Federation (BWF) sebagai syarat untuk lolos ke Olimpiade Tokyo 2020. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pemain bulutangkis Malaysia, Goh Liu Ying, mempertanyakan ranking Badminton World Federation (BWF) sebagai syarat untuk lolos ke Olimpiade Tokyo 2020.

INDOSPORT.COM - Pemain bulutangkis Malaysia, Goh Liu Ying, mempertanyakan ranking Badminton World Federation (BWF) untuk lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 lantaran kompetisi tersebut ditunda gara-gara penyebaran virus corona.

Perhelatan multi-event, Olimpiade Tokyo 2020 memang telah resmi ditunda sampai tahun depan akibat penyebaran COVID-19 atau virus corona. Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah menjalin kesepakatan dengan Pemerintah Jepang dan panitia pada Selasa (24/03/20) yang lalu.

Sejatinya, kompetisi tersebut dijadwalkan bakal digelar pada 24 Juli sampai 9 Agustus 2020. Karena hal ini, para atlet, khususnya dalam cabang olahraga bulutangkis, wajib melakoni beberapa kompetisi lain untuk meningkatkan ranking mereka agar bisa ikut Olimpiade.

Pasalnya, perhelatan tersebut hanya boleh diikuti oleh pebulutangkis yang memiliki ranking BWF delapan besar di sektor peringkat Race to Tokyo, BWF Olympic Qualification. Sementara itu, pasangan ganda campuran Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, saat ini sudah berhasil menempati peringkat tujuh.

Meski demikian, melansir dari laman portal berita olahraga The Star, Goh Liu Ying tetap mempertanyakan mengenai syarat ranking tersebut. Karena, dengan penundaan Olimpiade serta banyak turnamen bulutangkis, ada kemungkinan bahwa syarat peringkat itu bisa berubah.

"Sekarang, dengan Olimpiade yang telah diundur, apakah ranking Olimpiade akan diatur ulang atau tetap menggunakan sistem 2019 (yang saat ini masih dipakai)," tanya pemain bulutangkis wanita Malaysia berusia 30 tahun tersebut.

"Terlepas dari keputusan BWF, hal ini tidak akan memuaskan semua pihak. Para pemain yang telah berhasil lolos kualifikasi (dengan sistem ranking sekarang) akan merasa tidak adil jika sistem tersebut diatur ulang. Mereka harus memulai dari awal," keluhnya.

"Mereka sudah berusaha keras untuk bertanding di banyak turnamen hanya untuk mencapai posisi (kualifikasi) di Olimpiade. Namun di sisi lain, para pemain yang tidak tertinggal terlalu jauh akan kembali memiliki harapan (jika sistemnya diatur ulang)."

"Selain itu, jika kualifikasi harus diulang, kapan waktunya? Negara-negara yang tak terlalu terdampak pandemi (virus corona) akan mendapatkan keuntungan. Karena, negara yang situasi ekonominya sudah kembali membaik akan membuat para pemain bisa melakukan latihan dan persiapan lagi."

"Namun, saya akan tetap menunggu keputusan dari BWF dan mempersiapkan diri saya lagi untuk berbagai kemungkinan. Kami semua sedang menghadapi masa yang sulit. Jadi, kami wajib tetap tenang dan positif," tutupnya.

Bersama Chan Peng Soon, Goh Liu Ying pernah mendapatkan posisi runner-up di Olimpiade Brasil 2016 yang lalu. Saat itu, mereka tumbang di final dari ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir dengan skor 14-21 dan 12-21.