Jonatan Christie Sudah Prediksi Hendry Saputra Tak Mungkin Positif Corona

Rabu, 1 April 2020 16:27 WIB
Penulis: Elizabeth Ayudya Ratna Rininta | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© PBSI
Jonatan Christie telah memprediksi, pelatih tunggal putra PBSI, Hendry Saputra tidak mungkin tertular Corona. Copyright: © PBSI
Jonatan Christie telah memprediksi, pelatih tunggal putra PBSI, Hendry Saputra tidak mungkin tertular Corona.

INDOSPORT.COM - Jonatan Christie telah memprediksi, pelatih tunggal putra PBSI, Hendry Saputra, tidak mungkin tertular Corona.

Beberapa waktu lalu, pelatih Hendry Saputra memang diumumkan oleh PBSI berstatus sebagai PDP (Pasien Dalam Perawatan) virus Corona setelah menderita demam, mual dan terdapat flek di bagian paru-parunya usai melakukan rontgen.

Sejak berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sepulang dari Birmingham, Inggris, Hendry telah melakukan isolasi mandiri. 

Beruntung, setelah melakukan rapid test dan swab test, yang hasilnya baru keluar pada Selasa (31/03/20), sang pelatih dinyatakan negatif corona dan bisa kembali ke rumah.

"Kami baru saja dapat kabar kalau hasil swab test coach Hendry negatif dan besok sudah boleh pulang ke rumah," kata Achmad Budiharto, Sekretaris Jenderal PP PBSI.

"Ini adalah kabar baik, menyusul hasil test atlet-atlet di Pelatnas Cipayung yang juga negatif. Mudah-mudahan kita semua selalu dalam keadaan sehat dan bisa melewati wabah Covid-19 ini," lanjutnya.

Menanggapi hasil swab test Hendry Saputra, Jonatan Christie, mengaku sejak awal dirinya yakin sang pelatih tak mungkin tertular corona. Jojo menilai Hendry hanya kelelahan karena perjalanan jauh.

"Sejak awal saya berpikiran positif kalau koh Hendry nggak kena virus Corona. Saya merasa kalau koh Hendry hanya kecapekan sepulangnya dari Eropa yang perjalanannya jauh," ujar Jojo, dilansir dari laman resmi PBSI. 

"Saya juga yakin daya tahan tubuhnya kuat, saya berharap koh Hendry bisa cepat pulih dan kembali melatih seperti semula," imbuhnya. 

Hingga Selasa (31/3/2020), total ada 1.528 kasus Covid-19 di Indonesia. Pasien sembuh tercatat 81 orang, sementara yang meninggal dunia sejumlah 136 pasien.