Olimpiade Ditunda karena Corona, Bagaimana Nasib Pelatih Bulutangkis Malaysia?

Minggu, 5 April 2020 16:59 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Ivan Reinhard Manurung
 Copyright:

INDOSPORT.COM – Nasib dua pelatih bulutangkis Malaysia di sektor putri berada di ambang pemecatan menyusul penundaan Olimpiade Tokyo hingga tahun depan akibat pandemi virus corona.

Diketahui, Datuk Tey Seu Bock dan Rosman Razak masing-masing menjadi pelatih tunggal putri dan ganda putra setidaknya sampai Olimpiade Tokyo 2020. Seu Bock dibantu oleh Loh Wei Sheng sementara asisten Rosman adalah Wong Pei Tty.

Akan tetapi, pelaksanaan Olimpiade 2020 itu terpaksa ditunda selama satu tahun menyusul pandemi virus corona yang kian mmewabah secara global.

Penundaan ini membuat posisi Datuk Teu Bock dan Rosman Razak sebagai pelatih terancam meskipun kontrak mereka baru berakhir akhir tahun 2020.

Dilansir dari Star Malaysia, pihak BAM sejatinya masih akan melakukan perubahan jadwal pelatihan, yang artinya hal itu bisa memengaruhi kontrak kedua pelatih tersebut ke depannya.

Akan tetapi, BAM bisa saja menghentikan kontrak Seu Bock dan Rosman karena kedua pelatih itu dianggap oleh komite pelatnas tidak memberikan hasil yang memuaskan sejak awal tahun 2020.

Seperti halnya para pemain, semua pelatih juga dinilai kinerjanya pada kuartal pertama hingga akhir April. Namun proses ini mengalami penundaan akibat pandemi Covid-19.

Pihak BAM sendiri sebelumnya sudah berjanji untuk memberikan Seu Bock dan Rosman perpanjangan waktu untuk membalikkan keadaan. Akan tetapi, BAM sendiri meyakini kedua pelatih itu butuh keajaiban untuk melakukannya.

Meski sempat dianggap gagal, Seu Bock dan Rosman pernah membantu tim bulutangkis wanita lolos ke final Piala Uber, dan finish di perempatfinal Badminton Asia Championship pada bulan Februari.

Di bawah asuhan Seu Bock, tunggal putri Soniia Cheah dan S. Kisona mampu tampil mengesankan. Begitu pula dengan ganda putri muda yang dikenal tak kenal taku Pearly Tan Koong/Le-M. Tinaah di bawah asuhan Rosma.

Kisona mampu meraih medali emas SEA Games 2019 di Manila dengan mempermalukan wakil Jepang, Aya Ohori. Sementara Pearly Thinaah yang tampil di ganda putri membantu Malaysia mengalahkan Chinese Taipei 3-1 dan menyegel tiket final di Denmark Open pada Agustus tahun lalu.