Tak Hanya Pelatih Singapura, Pelatih Bulutangkis Asal Indonesia juga Jadi 'Korban' Ketidakadilan BAM

Minggu, 12 April 2020 18:25 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© badminton
Tidak hanya Lim Pek Siah, pelatih bulutangkis asal Indonesia, Rony Agustinus juga jadi 'korban' ketidakadilan Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM). Copyright: © badminton
Tidak hanya Lim Pek Siah, pelatih bulutangkis asal Indonesia, Rony Agustinus juga jadi 'korban' ketidakadilan Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM).

INDOSPORT.COM - Tidak hanya Lim Pek Siah, pelatih bulutangkis asal Indonesia, Rony Agustinus juga jadi 'korban' ketidakadilan Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM).

Belum lama ini, eks pelatih ganda putri Malaysia yang kini melatih di Singapura, Lim Pek Siah angkat suara soal pemecatan dirinya yang tanpa alasan pasti oleh BAM.

Bahkan, pelatih yang berhasil mempersembahkan medali emas Commonwealth Games 2018 kepada Malaysia tersebut menyebut ketika dirinya bertanya kenapa ia dipecat, BAM tidak mampu menjelaskan apapun.

Namun usut punya usut, ternyata bukan hanya eks pelatih Lim Pek Siah saja yang menjadi 'korban' atas ketidakadilan BAM tersebut.

Melainkan pelatih bulutangkis asal Indonesia, Rony Agustinus juga turut menjadi 'korban' lainnya yang dipecat pada tahun 2018 silam.

Hal tersebut seperti yang diutarakan oleh Sekjend BAM, Kenny Goh yang menyebutkan alasan pemecatan Lim Pek Siah dan ketiga pelatih tersebut lantaran BAM tengah mengalami krisis keuangan.

"Setiap departemen memiliki tiga pelatih. Pek Siah bersama kepala pelatih Rosman dan Pei Tty. Diputuskan bahwa BAM harus melepaskan beberapa dari mereka, ” katanya.

“Selain Pek Siah, BAM juga tidak memperpanjang kontrak Cheah Soon Kit dan Rony Agustinus Indonesia juga. Sekarang, sistem sudah ada, itu akan memberikan pemahaman yang lebih baik kepada semua orang," ujar Kenny Goh dikutip dari media The Star.

Sebagai informasi, Rony Agustinus merupakan salah satu mantan pebulutangkis tunggal putra Indonesia yang kini telah gantung raket dan beralih menjadi pelatih.