Kisah Taufik Hidayat: Dari Tukang Cuci hingga Jadi Legenda Indonesia

Sabtu, 18 April 2020 16:55 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© VCG/VCG via Getty Images
Legenda Indonesia, Rexy Mainaky menyebut sebelum menjadi legenda tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat sempat jadi tukang cuci. Copyright: © VCG/VCG via Getty Images
Legenda Indonesia, Rexy Mainaky menyebut sebelum menjadi legenda tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat sempat jadi tukang cuci.

INDOSPORT.COM - Kepala pelatih Asosiasi Bulutangkis Thailand (BAT), Rexy Mainaky menyebut sebelum menjadi legenda tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat sempat jadi tukang cuci.

Tidak ada yang tidak mengenal nama Taufik Hidayat. Setiap para pencinta bulutangkis dunia dan Tanah Air pasti tahu dengan sosok legenda tunggal putra Indonesia tersebut.

Namun, siapa sangka sebelum akhirnya menjadi seorang legenda di sektor tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat pernah menjadi seorang tukang cuci bersama dengan Tony Gunawan?

Ya, hal tersebut disampaikan langsung oleh salah satu legenda Indonesia sekaligus Kepala pelatih BAT saat ini, Rexy Mainaky pada saat menceritakan pengalamannya ketika berlaga di Piala Thomas 1998 di Kuala Lumpur, Malaysia.

“Kala itu, suasana negara sedang genting karena ada kerusuhan tahun 1998. Saat tanding itu konsentrasi kami terpecah antara pertandingan dan mikirin keluarga di Jakarta. Namun, justru ini menjadi semangat buat kami untuk membela negara Indonesia,” ungkap Rexy seperti rilis yang diterima INDOSPORT.

Meskipun pada saat itu sedang terjadi kerusuhan di Jakarta pada tahun 1998, nyatanya tim Piala Thomas Indonesia berhasil mengalahkan Malaysia sebagai tuan rumah dengan skor 3-2.

Tetapi, yang menarik di momen Piala Thomas 1998, Rexy Mainaky mengisahkan bagaimana  para juniornya seperti Taufik Hidayat dan Tony Gunawan harus menjadi tukang laundry atau tukang cuci baju para seniornya.

Taufik Hidayat dan Tony Gunawan yang masih muda kala itu diketahui diberi tugas oleh para seniornya untuk mencuci baju mereka dan membawa kardus shuttlecock ke tempat latihan, menyediakan air mineral untuk seniornya dan sebagainya.

“Tahun 1998, seorang Tony Gunawan dan Taufik Hidayat itu jadi tukang laundry, mereka membantu kami mencuci dan menjemur pakaian senior yang sedang bermain di Piala Thomas. Mereka memang sengaja diajak ke Kuala Lumpur untuk menimba pengalaman dan belajar dari senior bagaimana bertanding di event beregu,”

Namun, pengalaman tersebut disebut Rexy Mainaky sukses membuat seorang Taufik Hidayat dan Tony Gunawan bermain brilian di Piala Thomas 2000 dan menjadi penyumbang sekaligus penentu kemenangan bagi Indonesia.

“Tetapi dua tahun kemudian, bisa kita lihat sendiri bagaimana seorang Taufik Hidayat tampil begitu brilian dan menjadi penentu kemenangan tim Thomas. Begitupun Tony yang ikut menyumbang poin,” pungkasnya.

Kini, Taufik Hidayat dan Tony Gunawan sudah sama-sama resmi gantung raket. Namun bedanya, Taufik Hidayat masih berstatus sebagai WNI, sedangkan Tony Gunawan sudah berstatus sebagai Warga Negara Amerika Serikat.

2