3 Pebulutangkis yang Semakin Bersinar Usai Dicampakkan China

Senin, 20 April 2020 18:41 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Julian Finney/Getty Images
Tiga pebulutangkis ini telah membuktikan bahwa dicampakkan tak selamanya harus berakhir buruk, sebaliknya mereka justru semakin cemerlang. Copyright: © Julian Finney/Getty Images
Tiga pebulutangkis ini telah membuktikan bahwa dicampakkan tak selamanya harus berakhir buruk, sebaliknya mereka justru semakin cemerlang.

INDOSPORT.COM - Tiga pebulutangkis ini telah membuktikan bahwa dicampakkan tak selamanya harus berakhir buruk, sebaliknya mereka justru semakin cemerlang.

Ada sebuah pepatah yang mengatakan orang berbakat harus bertemu dengan orang yang tepat untuk menunjukkan kemampuannya. Hal tersebut sepertinya berlaku untuk ketiga eks pebulutangkis ini.

Jika bertahan bersama Timnas Bulutangkis China membuat bakat mereka tidak bisa muncul ke permukaan dan akhirnya tenggelam, maka jalan terbaik adalah berkarier bersama negara lain.

Berikut ini INDOSPORT.com merangkum 3 pebulutangkis yang semakin bersinar usai dicampakkan China:

Zhou Mi

Zhou Mi merupakan salah satu talenta terbaik yang pernah dimiliki China. Namun ia memutuskan untuk pindah ke Asosiasi Bulutangkis Hong Kong (HKBA) lantaran kecewa dengan pelatihan di China yang dinilainya terlalu keras, terlebih lagi dengan pelatihnya Li Yongbo.

Akhirnya, Zhou Mi yang mendapat tawaran untuk pindah ke Timnas Bulutangkis Hong Kong pada tahun 2007 lalu akhirnya sepakat untuk pindah tetapi dirinya tidak berganti kewarganegaraan.

Kepindahanny ke Timnas Bulutangkis Hong Kong membawa berkah bagi Zhou Mi. Setidaknya, di bawah asuhan Pelatih Kepala baru, Chan Chi-choi yang lebih sabar dalam membimbing Zhou Mi, pebulutangkis itu pun akhirnya melakukan comeback sukses usai sembuh dari cedera lutut yang dideritanya dan meraih beragam gelar Super Series.

Pi Hongyan

Pi Hongyan merupakan salah satu pebulutangkis tunggal putri berbakat yang pernah dimiliki Prancis. Lahir di Chongqing, China pada 25 Januari 1979, Pi Hongyan melejit sebagai salah satu atlet berbakat di Negeri Tirai Bambu.

Namun siapa sangka, jika postur tubuhnya yang hanya 164 cm dinilai tak layak berpestasi oleh tim Negeri Tirai Bambu yang akhirnya membuat Pi memutuskan pindah ke Eropa dan membela negara Prancis.

Dilansir dari situs bulutangkis.com, Pi yang bercita-cita menjadi pebulutangkis top dunia, memutuskan pergi Eropa walaupun tidak bisa berbahasa Inggris.

Setahun di Denmark, ia lalu pindah ke Prancis dan di kota Mode tersebut ia langsung menjadi bagian dari klub bulutangkis Greve, Burdens dan langsung menyabet tiga gelar juara di Jerman, Swiss dan Protugal.

Lim Xiaoqing

Sama seperti Pi Hongyan, Lim Xiaoqing juga memutuskan pindah kewarganegaraan lantaran ketatnya persaingan di Timnas Bulutangkis China.

Usai keluar dari China, Lim Xiaoqing pun berpindah kewarganegaraan dan membela Swedia di turnamen bulutangkis internasional.

Hasilnya? Eks pebulutangkis tunggal putri, Lim Xiaoqing pun menjadi legenda bulutangkis Swedia dengan beragam gelar Super Series yang sangat banyak.