3 Aksi Kontroversial Lin Dan di Lapangan Bulutangkis

Jumat, 24 April 2020 16:45 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Shi Tang/Getty Images
Sebagai salah satu pebulutangkis terbaik yang pernah ada, Lin Dan juga mewarnai kariernya dengan tindakan kontroversial di atas lapangan. Copyright: © Shi Tang/Getty Images
Sebagai salah satu pebulutangkis terbaik yang pernah ada, Lin Dan juga mewarnai kariernya dengan tindakan kontroversial di atas lapangan.

INDOSPORT.COM – Sebagai salah satu pebulutangkis terbaik yang pernah ada, Lin Dan juga mewarnai kariernya dengan tindakan kontroversial di atas lapangan.

Bicara mengenai kualitas seorang Lin Dan sebagai pebulutangkis tunggal putra, rasanya sudah tak bisa diperdebatkan lagi. Bukan hanya sebatas di negaranya China, bahkan dirinya merupakan salah satu yang terbaik di dunia.

Menjadi satu-satunya pebulutangkis yang bisa memenangkan sembilan gelar utama di dunia bulutangkis atau ‘Super Grand Slam’ adalah tolok ukur jelas betapa kualitas Lin Dan layak dikedepankan dibanding nama-nama lain.

Namun memang, sebagai pebulutangkis sukses, Lin Dan juga kerap kali diterpa kabar negatif. Baik itu dari dalam ataupun luar lapangan. Kabar itu umumnya terjadi lantaran sikapnya yang memang cukup emosional sebagai pemain.

Sikap emosional itu juga yang kemudian membuatnya kerap melakukan tindakan kontroversial bahkan ketika sedang berada di atas lapangan. Apa saja tindakan kontroversial yang pernah dilakukan Lin Dan? Berikut INDOSPORT rangkumkan tiga di antaranya.

Lempar Raket ke Pelatih lawan

Salah satu aksi kontroversial yang paling menyita perhatian dalam karier Lin Dan adalah ketika dirinya dengan emosi melempar raket ke arah Li Mao, pelatih tunggal putra Korea Selatan Lee Hyun-il yang menjadi lawannya kala itu di Korea Open 2008.

Kejadian sendiri terjadi di laga final ketika Lin Dan harus menghadapi Le Hyun-il di hadapan ribuan penonton yang memadati Jangching Arena, (27/01/08).

Bertanding dalam laga yang ketat dan tekanan penonton, saat itu Lin Dan merasa kesal karena menganggap berkali-kali dirinya dirugikan oleh keputusan hakim garis.

Dalam satu kesempatan, ketidakpuasan Lin Dan itu ditunjukannya dengan melakukan protes ke umpire. Namun di luar dugaan, kejadian itu kemudian dilanjutkannya dengan melempar raket ke arah pelatih Lee Hyun-il, Li Mao.

Beruntung Li Mao sempat menghindar sehingga tidak mengalami luka sedikitpun. Lin Dan yang emosi pun bisa ditenangkan untuk kemudian melanjutkan pertandingan. Meski akhirnya harus berujung kekalahan untuk dirinya, 21-4, 21-23 dan 23-25.

Dalam wawancaranya dengan media lokal, Lin Dan mengaku aksinya melempar raket tersebut terjadi setelah Li Mao memprovokasinya dengan kata-kata kasar. Sebaliknya, Li Mao jutru menuduh Lin Dan-lah yang keliru dan telah melakukan sesuatu yang tidak sopan.

<iframe allow="accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen="" frameborder="0" height="200" "="" src="https://www.youtube.com/embed/tNz0OuAVHho" width="560">

Ribut dengan pelatih Sendiri

Di tahun yang sama, Lin Dan juga terlibat sebuah kejadian kontroversial, bahkan dengan pelatihnya sendiri di tim bulutangkis China, Ji Xinpeng.

Kasus tersebut terjadi dalam sebuah sesi Latihan tim bulutangkis China yang terjadi pada bulan April 2008, atau sekitar kurang dari sebulan sebelum Kejuaraan Piala Thomas tahun itu dimulai.

Menurut harian lokal Xinhuanet, kejadian itu sendiri terjadi setelah Lin Dan merasa tidak puas dengan keputusan Ji Xinpeng yang kala itu membuat Latihan simulasi pertandingan Piala Thomas.

Dalam simulasi tersebut Ji Xinpeng membangi seluruh anggota tim putra China ke dalam dua tim, untuk kemudian saling berhadapan di pertandingan tunggal dan ganda, selayaknya laga Piala Thomas sebenarnya.

Lin Dan dikelompokkan salah satunya dengan Chen Yu. Mereka harus berhadapan melawan kelompok yang dihuni Bao Chunlai, Chen Jin, dan lainnya. 

Dalam pertandingan simulasi itu, Lin Dan akhirnya sukses mengalahkan Chen Jin di pertandingan tunggal. Namun hasil pertandingan lainnya, membuat kelompok Lin Dan kemudian dinyatakan kalah.

Kekalahan itu akhirnya yang membuat Lin Dan naik pitam. Setelah dirinya merasa tidak senang dengan hasil dan keputusan Ji Xinpeng dalam membagi kelompok. Terjadilah adu argumen dan pertengkaran hebat di antara keduanya, yang kemudian membuat Lin mendorong Ji Xinpeng dan hendak memukul pelatihnya itu. 

Tetapi beruntung ada staf pelatih lainnya yang menahan, hingga perkelahian bisa dilerai. Setelah ramai menghiasi headline media masa dan banyak yang memintanya untuk dicoret dari skuat Olimpiade China.

Lin Dan sendiri akhirnya buka suara mengenai kejadian tersebut. Dirinya membantah bahwa telah terjadi pemukulan terhadap Ji Xinpeng. Namun dirinya juga mengaku bersalah atas kejadian itu dan telah meminta maaf kepada Ji Xinpeng.

"Saya telah minta maaf, tetapi saya tidak pernah memukul siapapun," kata Lin Dan kala itu.

Mundur dari Singapore Open

Tahun 2019 lalu, Lin Dan juga sempat memunculkan kontroversi di Singapore Open 2019. Ketika dirinya bertanding melawan tunggal putra Denmark Viktor Axelsen.

Kontroversi kala itu dihadirkan Lin Dan ketika dirinya secara mengejutkan memilih mundur dari pertandingan melawan Axelsen di putara pertama Singapore Open 209, saat laga baru berjalan 14 menit, atau dalam kedudukan 20-13 untuk keunggulan lawannya.

Keputusan mundurnya Lin Dan kala itu sempat membuat dirinya dicemooh penonton yang memadati Singapore Indoor Stadium tempat pertandingan karena menilainya tidak sportif. Apa lagi tunggal putra China itu mundur di tengah pertandingan juga dengan alasan yang kurang jelas.

Sempat ada isu bahwa Lin Dan mengalami masalah di pahanya karena cedera. Namun belakangan terungkap bahwa Lin Dan mengambil langkah kontroversial itu karena tak puas dengan panitia Singapore Open 2019 yang menempatkannya di lapangan bagian pinggir saat menghadapi Viktor Axelsen.

"Saya tahu selalu akan ada keputusan kontroversial di setiap pertandingan."

"Hanya, saya menilai saya layak bermain di lapangan tengah untuk turnamen sebesar Singapore Open. Pada akhirnya, semua adalah keputusan panitia," ungkap Lin Dan.