Kristin Yunita, Juara Dunia Badminton Junior Pertama yang Meredup

Rabu, 6 Mei 2020 04:57 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Rafif Rahedian
© badminton
Kristin Yunita merupakan atlet pertama yang mampu memenangkan nomor tunggal putri Kejuaraan Dunia Badminton Junior. Copyright: © badminton
Kristin Yunita merupakan atlet pertama yang mampu memenangkan nomor tunggal putri Kejuaraan Dunia Badminton Junior.

INDOSPORT. COM - Kristin Yunita merupakan atlet pertama yang mampu memenangkan nomor tunggal putri Kejuaraan Dunia Badminton Junior. Namun seiring berjalannya waktu, karier Kristin Yunita tak pernah mencapai potensi maksimalnya, sampai perlahan meredup begitu saja.

Kejuaraan Dunia Badminton Junior atau BWF World Junior Championships, pertama kali diselenggarakan di Indonesia pada 1992. Atlet tuan rumah, Kristin Yunita, berhasil meraih sukses besar dalam ajang tersebut.

Turun di nomor tunggal putri, Kristin Yunita sukses keluar sebagai jawara. Permainan Kristin Yunita mampu mengalahkan lawannya asal China, Yao Yan, dua set langsung, 12-11, 11-1.

Melihat prestasi level junior yang dicapai, Kristin Yunita tentu diharapkan bisa meneruskan kesuksesan tunggal putri Indonesia di pentas bulutangkis internasional. Akan tetapi, ekspetasi yang terlanjur melekat, tak pernah mampu diwujudkan maksimal oleh Kristin Yunita.

Kabar yang beredar, karier Kristin harus meredup akibat masalah cedera yang berlarut. Cedera parah diterimanya ketika masih berusia muda, susah pulih, dan berdampak kepada perkembangan kariernya.

Tak banyak informasi yang bisa didapat tentang kelanjutan karier Kristin pasca cedera. Hal yang pasti, Kristin harus pensiun dini akibat badai cedera yang tak kunjung mereda.

Setelah pensiun, Kristin kabarnya sempat menekuni profesi kepelatihan bulutangkis. Ia melatih di Malaysia, tepatnya untuk Shida Badminton Academy pada 2002.

Begitulah kurang lebih penjabaran singkat soal perjalanan karier Kristin. Menjadi juara level junior edisi pertama, karier Kristin sayang sekali harus hancur akibat badai cedera.