Pebulutangkis Jepang Akui 'Nyaris' Gila Usai Olimpiade Rio 2016

Kamis, 14 Mei 2020 20:44 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Herry Ibrahim/Indosport
Pebulutangkis tunggal putri Jepang, Nozomi Okuhara mengaku 'nyaris' gila usai pagelaran Olimpiade Rio 2016 empat tahun silam. Copyright: © Herry Ibrahim/Indosport
Pebulutangkis tunggal putri Jepang, Nozomi Okuhara mengaku 'nyaris' gila usai pagelaran Olimpiade Rio 2016 empat tahun silam.

INDOSPORT.COM - Pebulutangkis tunggal putri Jepang, Nozomi Okuhara mengaku 'nyaris' gila usai pagelaran Olimpiade Rio 2016 empat tahun silam.

Pebulutangkis tunggal putri 25 tahun asal Jepang, Nozomi Okuhara mengaku belum move on dari peristiwa di Olimpiade Rio 2016 ketika dirinya harus puas hanya mendapatkan medali perunggu.

Pebulutangkis Nozomi Okuhara kala itu harus takluk dari Li Xueri di semifinal Olimpiade Rio 2016 karena menderita cedera dan dirinya memilih mengundurkan diri dari pertandingan.

Walaupun selepas kejadian di Olimpiade Rio 2016, Nozomi Okuhara menjadi Juara Dunia setahun setelahnya, namun apa yang terjadi di pesta olahraga akbar 4 tahunan sedunia tersebut masih nyaris membuatnya gila.

"Tokyo sudah ada di pikiran saya sejak Olimpiade Rio. Tidak ada hari berlalu tanpa saya memikirkannya," katanya.

"Saya memenangkan Kejuaraan Dunia setahun berikutnya, dan mengingat itu adalah acara terbesar dalam kalender di tahun non-Olimpiade, saya seharusnya senang tentang hal itu," ujar Nozomi Okuhara kepada Olympic Channel  seperti dilansir dari media News Straits Times.

"Tetapi bahkan ketika saya berada di podium, ketika bendera Jepang naik, lagu kebangsaan meraung, kekecewaan di Rio tumbuh lebih besar," lanjutnya.

Untuk menghilangkan perasaan kekecewaan yang membuatnya nyaris gila tersebut, Nozomi Okuhara bertekad membalas apa yang terjadi di Olimpiade Rio 2016 di Olimpiade Tokyo 2020.

"Aku menjadi yakin saat itu bahwa satu-satunya cara untuk menghilangkan perasaan itu adalah dengan menang di Tokyo," pungkasnya.

Olimpiade Tokyo 2020 sendiri bakal diselenggarakan pada pertengahan tahun 2021 mendatang, mundur satu tahun dari yang seharusnya diselenggarakan tahun 2020 ini karena virus Corona.