Ana Rovita, Tunggal Putri yang Bikin Kejutan di Indonesia Open

Jumat, 12 Juni 2020 14:59 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Tidak berstatus unggulan dan bukan pemain pelatnas, siapa sangka jika eks pebulutangkis tunggal putri Ana Rovita sukses membuat kejutan di Indonesia Open. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Tidak berstatus unggulan dan bukan pemain pelatnas, siapa sangka jika eks pebulutangkis tunggal putri Ana Rovita sukses membuat kejutan di Indonesia Open.

INDOSPORT.COM - Tidak berstatus unggulan dan bukan pemain pelatnas, siapa sangka jika eks pebulutangkis tunggal putri Ana Rovita sukses membuat kejutan di pagelaran Indonesia Open 2010?

Ana Rovita merupakan eks pebulutangkis binaan PB Djarum kelahiran Jepara, 31 Maret 1991 yang sempat membuat kejutan di gelaran Indonesia Open 2010 silam.

Ana Rovita diketahui namanya tidak masuk dalam daftar pemain yang akan berlaga di level Super Series pada saat itu. Tetapi keberuntungan masih berpihak padanya setelah beberapa pemain memutuskan untuk mengundurkan diri dari ajang Indonesia Open 2010.

Dilansir dari situs resmi PB Djarum, Ana Rovita mengakui kalau pada saat itu, dirinya tiba-tiba dihubungi untuk datang ke PB Djarum dan diminta untuk siap-siap berangkat ke Jakarta.

"Awalnya benar-benar enggak tahu kalau didaftarin dan ternyata masuk nama saya. Padahal habis cedera satu bulan dan baru nyoba latihan. Tiba-tiba sorenya dipangil ke kantor. Saya di suruh siap-siap berangkat ke Jakarta," beber Ana Rovita.

Namun siapa sangka, meskipun baru terjun pertama kalinya di level Super Series, Ana Rovita berhasil membuat sebuah gebrakan besar. Berangkat dari status non-unggulan alias menjadi pemain 'kuda hitam', jalannya ternyata mulus sampai babak semifinal Indonesia Open 2010.

Eks pebulutangkis binaan PB Djarum diketahui harus memulai keikutsertaannya di Indonesia Open 2010 dari babak kualifikasi dengan berhasil mengalahkan pebulutangkis peringkat 74 dunia asal Singapura, Chen Jiayuan dan pebulutangkis peringkat 95 dunia asal Chinese Taipei, Ching Hsu.

Di babak pertama Indonesia Open 2010, eks pemain binaan PB Djarum tersebut kembali sukses membuat kejutan dengan mengalahkan pebulutangkis peringkat 46 dunia asal Slovakia, Maja Tvrdy dan mengalahkan pebulutangkis peringkat 52 dunia dari Singapura, Fu Mingtian di babak kedua.

Hal yang lebih mengejutkan terjadi di perempatfinal gelaran Super Series level 1000 tersebut. Berhadapan dengan seniornya sekaligus peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008, Maria Kristin, Ana Rovita malah tambah beban dan berhasil membuat sebuah gebrakan besar dengan memenangkan pertandingan dengan skor 21-19, 21-14.

Bisa mengalahkan seorang Maria Kristin pada saat itu, diakui oleh Ana Rovita merupakan hal yang tidak pernah ia duga karena sebelumnya ia berpikir kalau dirinya mungkin akan langsung kandas di babak awal.

"Saya juga tak menyangka bisa kalahin senior. Waktu itu saya mikirnya paling sekali main kalah karena itu pertandingan Super Series," sambungnya.

"Lagi pula saya datang juga tidak bawa baju main dan asal masukin baju saja. Eh enggak tahunya saya menang. Untungnya ada flypower yang mau kasih baju main," pungkasnya.

Meskipun kisah heroik Ana Rovita di Indonesia Open 2010 harus kandas di babak semifinal usai kalah dari pebulutangkis peringkat 25 dunia asal Jepang, Sayaka Sato dalam pertandingan straight games dengan skor 20-22, 17-21.

Ana Rovita terakhir kali bermain di level internasional pada ajang USM Indonesia International Series pada tahun 2018, di mana eks pemain binaan PB Djarum itu hanya mencapai babak 16 besar usai kalah dari Maharani Sekar Batari dengan skor 16-21, 18-21.