Indonesia Open dan Mimpi Buruk Tunggal Putra China yang Minim Gelar Juara

Jumat, 26 Juni 2020 07:23 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© KAZUHIRO NOGI/AFP/Getty Images
Bao Chunlai, pebulutangkis asal China. Copyright: © KAZUHIRO NOGI/AFP/Getty Images
Bao Chunlai, pebulutangkis asal China.
Bao Chunlai

Berikutnya ada Bao Chunlai. Peraih Sudirman Cup dan Thomas Cup bersama Timna China ini berhasil melangkah ke partai puncak Indonesia Open tahun 2006 silam.

Namun sayang, Taufik Hidayat kembali menjadi momok menakutkan dan menghentikan langkah Bao Chunlai dengan angka 21–18 dan 21–17.

Pada tahun 2002 dan 2004, Bao Chunlai juga sempat melangkah ke semifinal namun ia terhenti usai takluk dari rekan senegaranya, Chen Hong.

Du Pengyu

Terakhir, ada Du Pengyu. Tunggal putra China kelahiran Hebei ini pernah mencapai babak final Indonesia Open pada tahun 2012 silam. Du Pengyu melangkah ke partai puncak usai mengalahkan beberapa unggulan Tanah Air, termasuk Sony Dwi Kuncoro di perempat final.

Padahal sebelumnya, Sony Dwi Kuncoro adalah tunggal putra yang mampu mengalahkan TaufiK Hidayat di babak kedua. Catatan tersebut membuat Du Pengyu menjadi unggulan yang diprediksi bisa menjadi juara.

Namun sayang, pada partai final, dirinya malah kalah dari tunggal putra Indonesia lainnya yakni Simon Santoso dengan rubber game 21-18, 13 -21 dan 21-11.

1