Pensiunnya Lin Dan Tak Buat Bulutangkis China Mendadak Lumpuh

Minggu, 5 Juli 2020 18:56 WIB
Penulis: Mohammad Khalid Syihabuddin | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Shi Tang/Getty Images
Pensiunnya Lin Dan Tak Buat Bulutangkis China Mendadak Lumpuh Copyright: © Shi Tang/Getty Images
Pensiunnya Lin Dan Tak Buat Bulutangkis China Mendadak Lumpuh

INDOSPORT.COM - Keputusan Lin Dan untuk memilih pensiun rupanya dinilai tidak akan berpengaruh untuk bulutangkis China, yang diprediksi akan mendadak lumpuh saat mereka tengah melakukan persiapan menghadapi kejuaraan Olimpiade 2021 mendatang.

Pada 3 Juli 2020 kemarin, legenda bulutangkis asal China, Lin Dan memutuskan untuk mengakhiri masa baktinya di dunia bulutangkis, setelah mencetak 666 kemenangan tunggal dalam kurun waktu 20 tahun.

Semasa dirinya menjadi atlet bulutangkis, Lin Dan sendiri memiliki banyak prestasi, seperti dua mendali emas Olimpiade pada yahun 2008 dan 2012 silam dan lima gelar juara dunia tahun 2006, 2007, 2009, 2011, dan 2013.

Berdasarkan peringkat dunia BWF yang ada sebelum dibekukannya pertandingan bulutangkis pada mulat Maret lalu akibat pandemi virus corona, Lin Dan kala itu berada di peringkat ke 19. Hal itu menjadikannya sebagai pemain tunggal ketiga China di belakang peringkat dunia nomor lima, Chen Long, dan nomor sembilan, Shi Yu Qi.

Namun, legenda tunggal putra Indonesia yang kini melatih di Malaysia, Hendrawan, percaya bahwa pensiunnya Lin Dan adalah hal yang lumrah dalam dunia olahraga. Hendrawan juga menyanjung tinggi Lin Dan sebagai pebutulangkis kelas dunia.

“Ini (pensiun Lin Dan) adalah hal yang normal dalam olahraga. Saya pikir kita semua telah memprediksinya. Sayang sekali, tentu saja. Namun saya pikir Lin Dan adalah pemain paling hebat. Tidak ada pemain seperti dirinya,” kata Hendrawan dilansir dari NST.com.

Selain itu, Hendrawan juga berpikir bahwasanya Lin Dan, jikalau tidak pensiun, dirinya tidak akan dimasukkan oleh China dalam beberapa kejuaraan dunia seperti Piala Thomas.

“Namun, saya tidak berpikir China tidak akan membawanya untuk kejuaraan Piala Thomas, bahkan jika dia belum pensiun. Penampilannya tidak seperti dulu lagi. Bahkan jika dia masuk ke dalam skuat, pelatih China pasti hanya akan menempatkannya sebagai single ke-empat untuk memotivasi,” tambahnya.

Pada Piala Thomas tahun 2018 di Bangkok lalu, Lin Dan tidak mengangkat raketnya di babak kualifikasi saat China mengantongi gelar ke-10 mereka. Bahkan tanpa ada sosok seperti Lin Dan, China masih terlalu tangguh.

“China selalu menghasilkan pemain berkualitas tinggi. Itulah mengapa saya tidak berpikir mereka akan sangat merindukan Lin Dan. Sudah waktunya untuk membawa talenta baru, masa depan bulutangkis terletak pada mereka,” ujar Hendrawan.

Memang pada dasarnya, keputusan yang diambil oleh Lin Dan untuk menggantungkan raketnya merupakan keputusan yang mengejutkan. Banyak pencinta bulutangkis yang merasa kehilangan dari sosok peraih medali emas Olimpiade 2008 tersebut.