BWF Batalkan Ajang Bergengsi, Turnamen Internal Malaysia Rasakan Dampaknya

Jumat, 31 Juli 2020 15:42 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Lanjar Wiratri
© Amanda Dwi Ayustri/INDOSPORT
Bulutangkis Malaysia Copyright: © Amanda Dwi Ayustri/INDOSPORT
Bulutangkis Malaysia

INDOSPORT.COM – Sejumlah atlet bulutangkis Malaysia akan berkonsentrasi melakoni pertandingan internal yang digelar asosiasi  di negaranya (BAM) setelah sejumlah turnamen dunia BWF  pada September dibatalkan.

Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) resmi membatalkan empat turnamen yang digelar di bulan September, yakni Chinese Taipei Open, Korea Open, Chinese Open dan Japan Open.

Keputusan pembatalan empat turnamen ini ini diambil setelah BWF berkonsultasi dengan  tuan rumah masing-masing.

Para pebulutangkis Malaysia pun tentu saja akan terpengaruh dengan perubahan jadwal ini. Mereka kini tidak punya turnamen kompetitif yang dilakoni sebelum terjung ke ajang bergengsi, Piala Thomas & Uber yang berlangsung pada Oktober.

Demi menyiasatinya, pihak BAM pun memutuskan untuk menyelenggarakan lebih banyak turnamen internal demi terus mengasah jiwa kompetitif pada pemainnya sebelum bermain di Piala Thomas dan Uber.

“Pembatalan turnamen pada bulan September tentu akan memengaruhi persiapan para pemain karena mereka tidak memiliki turnamen internasional sebelum Piala Thomas & Uber,” kata Sekjen BAM Kenny Goh dilansir dari Stadium Astro

“Seperti yang saya katakan sebelumnya, kami sekarang akan fokus pada penyelenggaraan lebih banyak turnamen internal untuk pemain kami sehingga mereka dapat tetap kompetitif,” lanjut Kenny Goh.

Selain menjalani berbagai turnamen internal, para pebulutangkis junior di Negeri Jiran diharapkan bisa mempersiapkan diri untuk Kejuaraan Nasional U-21 dan Grand Prix Sirkuit Nasional Junior pada bulan September dan Oktober.

Selanjutkan untuk para senior, mereka tetap akan menjalani turnamen internal sekaligus persiapan ke Piala Thomas & Uber yang diselenggarakan di Aarhus, Denmark.

Sejauh ini pihak BWF beum memberikan pembarua terkait sejumlah turnamen internasional musim ini, mengingat adanya pembatasan perjalanan yang diberlakukan di sejumlah negara.

Pasalnya, hampir setiap negara memberlakukan periode karantina 14 hari pada saat kedatangan. Itu artinya, jangka waktu untuk setiap turnamen akan memakan waktu sebulan.