Taklukkan Indonesia Open, Pebulutangkis Denmark Terinspirasi dengan Magis Istora

Minggu, 2 Agustus 2020 13:26 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© Robertus Pudyanto/Getty Images
Jan O Jorgensen juara Indonesia Open 2014 usai mengalahkan Kenichi Tago. Copyright: © Robertus Pudyanto/Getty Images
Jan O Jorgensen juara Indonesia Open 2014 usai mengalahkan Kenichi Tago.

INDOSPORT.COM Jan O Jorgensen bisa dibilang adalah tunggal putra Eropa tersukses di turnamen bulutangkis bergengsi, Indonesia Open. Bagaimana tidak, ia menjadi tunggal putra pertama Eropa yang menaklukkan Istora Senayan kala menjadi juara Indonesia Open 2014.

Saat itu, Jan O Jorgensen memanfaatkan riuhnya penonton Tanah Air sebagai penambah semangat. Ia pun sukses menundukkan Kenichi Tago dari Jepang, dengan skor akhir 21-18 dan 21-18.

Termasuk edisi 2014 itu, Jorgensen sukses melangkah ke babak final Indonesia Open tiga tahun berturut-turut.

Dalam bincang-bincang bersama Hans-Kristian Vittinghus di A Year on Tour with Vittinghus – A Badminton Podcast, Jorgensen menceritakan bagaimana ia menaklukkan Istora Senayan yang dikenal memiliki penonton militan.

Jorgensen mengaku terkesima dengan Istora ketika pertama kali bermain di sana di usia 18 tahun dalam turnamen Piala Thomas 2004.

“Entahlah, tapi kali pertama saya bermain di Piala Thomas di Istora Senayan, saya merasakan passion bulutangkis yang murni di sana. Saya waktu itu masih muda dan merasa sangat terinspirasi dengan menjadi bagian dari bulutangkis di sana,” tuturnya.

“Itu sangat spesial dan Anda seperti bisa merasakan kegembiraan dan hasrat dari para fans dan saya rasa tidak ada tempat di mana pun di dunia yang menunjukkan level yang sama dibanding Indonesia.”

Selain mampu menjadi juara, Indonesia Open merupakan turnamen yang amat berkesan bagi Jorgensen karena ini adalah turnamen Asia pertamanya. Ia juga mampu mengalahkan legenda bulutangkis Denmark, Peter Gade.

“Saya mengalahkan Peter Gade. Dia adalah inspirasi dan pemain bulutangkis Denmark seperti berutang kepadanya karena dia adalah pebulutangkis yang mendobrak batas (bagi pemain Eropa),” bebernya.

Setelah 12 tahun lamanya melanglang buana di pelatnas bulutangkis Denmark, Jan O Jorgensen akhirnya resmi mengundurkan diri dan tidak menjadi bagian dari pelatnas bulutangkis Denmark pada Juni 2020.

Ia kini hijrah ke Jerman bersama istrinya yang merupakan pemain bola tangan profesional dan eks Kapten Timnas Denmark, Stine Jorgensen.