Piala Thomas dan Uber Ditunda, Lee Chong Wei Soroti Jadwal Tur BWF Tahun Depan

Selasa, 15 September 2020 15:25 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© On Man Kevin Lee/Getty Images
Legenda bulutangkis Malaysia, Lee Chong Wei, merasa prihatin dengan para atlet yang akan menghadapi jadwal padat setelah Piala Thomas dan Uber 2020 ditunda. Copyright: © On Man Kevin Lee/Getty Images
Legenda bulutangkis Malaysia, Lee Chong Wei, merasa prihatin dengan para atlet yang akan menghadapi jadwal padat setelah Piala Thomas dan Uber 2020 ditunda.

INDOSPORT.COM – Legenda bulutangkis Malaysia, Lee Chong Wei, merasa prihatin dengan para atlet yang akan menghadapi jadwal padat setelah Piala Thomas dan Uber 2020 ditunda hingga tahun depan.

Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) baru saja mengambil sikap tegas. Melalui pernyataan resmi pada Selasa (15/09/20), mereka mengumumkan bahwa Piala Thomas dan Uber tahun 2020 resmi ditunda untuk waktu yang belum diketahui.

BWF mungkin akan menggelar turnamen supremasi beregu putra dan putri ini tahun depan, mengikuti jadwal Olimpiade Tokyo Olimpiade Tokyo (24 Juli-2 Agustus), Piala Sudirman di Suzhou, Cina (23-30 Mei) dan Dunia Kejuaraan di Huelva, Spanyol (29 Nov-5 Des).

Para pencinta bulutangkis tentunya akan senang karena tahun depan ada empat turnamen besar yang akan digelar, namun Lee Chong Wei yakin ini akan sulit dijalani para pebulutangkis karena padatnya jadwal.

“Empat turnamen besar di tahun yang sama terlalu banyak,” kata Chong Wei dilansir dari The Star Malaysia.

“Saya bisa melihat banyak negara mengeluh kepada BWF tentang jadwal (kompetisi) yang padat,” lanjutnya.

“Jika saya masih bermain, saya ingin bermain bagus di keempat pertandingan, tetapi tidak mungkin Anda bisa mempersiapkan diri dan mencapai puncak semuanya,”

Lee Chong Wei lantas juga mengatakan bahwa para pebulutangkis harus menetapkan skala prioritas dari empat turnamen besar yang akan digelar digelar tahun depan. Seandainya dia masih bermaih, pria 39 tahun itu akan mendahulukan Olimpiade, kemudian Piala Thomas dan disusul Kejuaraan Dunia dan Piala Sudirman.

“Mengapa saya menempatkan Piala Sudirman sebagai yang paling tidak penting? Itu sederhana karena acara tim campuran bukanlah keahlian kami. Jadi, jika keempat pertandingan ada di kalender tahun depan, BAM harus mengatur prioritasnya dengan benar, ” tambah peraih medali perak Olimpiade tiga kali itu.

Seperti diketahui, kompetisi Piala Thomas - Uber 2020 saat ini tengah menyita banyak perhatian menyusul banyaknya negara mulai dari Chinese Taipei, Australia, Thailand, Korea Selatan dan Indonesia yang memutuskan mundur dari turnamen beregu bergengsi itu.