Tidak Jamin Keselamatan Atletnya, PBSI-nya India 'Diserang' Media Lokal

Kamis, 17 September 2020 21:11 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Lanjar Wiratri
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Asosiasi Bulutangkis India (BAI) mendapat kritik tajam dari media lokal setelah tidak berani memberikan jaminan atas keselamatan para pebulutangkis India selama perjalanan untuk mengikuti Denmark Open.

Media lokal asal India, Times of India, memberikan kritik tajam atas tindakan BAI yang tidak berani memberikan jaminan kepda setiap pebulutangkisnya yang memilih berkompetisi di Denmark Open pada 13 - 18 Oktober mendatang di Odense.

BAI diketahui mendapat email dari Sekjend Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), yakni Thomas Lund yang menanyakan apakah mereka akan mengirim atlet atau tidak ke kompetisi Denmark Open 2020 yang diputuskan akan tetap berjalani sesuai dengan rencana sebelumnya.

Menyikapi email dari BWF, BAI pun kemudian mengirim email ke masing-masing pemainnya. Namun dalam email yang dikirim tersebut, PBSI-nya India menyebutkan bahwa mereka tidak akan bertanggung jawab atas segala risiko yang terjadi pada pemain selama perjalanan menuju Denmark di tengah pandemi Corona seperti sekarang ini.

Melihat sikap dari BAI, media India pun melontarkan kritik pedas dengan menyebut bahwa mereka hanya sebagai perantara dari BWF saja dan bukan badan yang berani memberikan jaminan atas keselamatan setiap atlet yang hendak mengikuti kompetisi Denmark Open.

Media India pun menyebut bahwa sikap yang ditunjukkan oleh BAI sangat bertolak belakang dengan apa yang telah diucapkan pada beberapa waktu lalu bahwa mereka akan selalu mendukung BWF untuk bisa mewujudkan kembalinya terselenggara turnamen bulutangkis internasional.

Lantas, apakah dukungan tanpa mau memberikan jaminan keselamatan pada setiap atlet India yang akan berlaga di kompetisi Denmark Open 2020 merupakan sebuah cermin bahwa BAI benar-benar akan mendukung BWF untuk bisa mewujudkan kembalinya kompetisi bulutangkis di tahun 2020?

Namun dalam hal ini, BWF juga harus ikut dipertanyakan tanggung jawabnya. Jika mereka tidak bisa memberikan penjelasan mengenai SOP yang akan digunakan dalam menjamin keselamatan setiap atlet di perjalanan, di tempat pertandingan dan saat pulang, maka akan sangat berat untuk bisa memulai lagi turnamen di sisa waktu tahun 2020 ini.