INDOSPORT.COM - Pasangan ganda putra Malaysia sekaligus rival Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, Aaron Chia/Soh Wooi Yik angkat suara soal ditundanya kompetisi Piala Thomas - Uber yang disebut karena pemain Asia.
Kompetisi Piala Thomas - Uber 2020 memang sudah resmi ditunda oleh Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), tetapi kontroversi soal ditundanya kompetisi Piala Supremasi itu masih terus bergulir.
Apalagi beberapa waktu lalu, pemain, pakar bulutangkis hingga media Denmark ramai-ramai menyebut bahwa negara dan pemain Asia-lah yang jadi penyebab dari ditundanya kompetisi Piala Thomas - Uber 2020 yang harusnya bergulir pada 3 - 11 Oktober di Aarhus, Denmark.
Namun pebulutangkis ganda putra no. 1 Malaysia, Soh Wooi Yik mengaku tidak setuju dengan pengkambinghitaman negara dan pemain Asia atas ditundanya kompetisi Piala Thomas - Uber 2020 oleh BWF.
Menurut pemain yang memiliki head-to-head kalah 7 kali dari Kevin/Marcus itu semua negara dan pemain di Asia memprioritaskan soal kesehatan dan SOP yang jelas.
Sehingga mungkin untuk masa pandemi seperti sekarang ini, menyelenggarakan kompetisi Piala Thomas - Uber bukan sesuatu yang tepat.
"Saya tidak setuju (negara-negara Asia jadi penyebab Piala Thomas dan Uber ditunda) karena kami negara-negara Asia memprioritaskan kesehatan ketimbang SOP dan waktunya mungkin tidak tepat berdasarkan pandangan kami, sehingga kami ragu untuk bermain ke sana," ujar Soh Wooi Yik dikutip dari media Stadium Astro.
Sementara itu, rekan Soh Wooi Yik di ganda putra Malaysia, yakni Aaron Chia menambahkan untuk turnamen seri Asia yang akan bergulir November, jika SOP yang diterapkan oleh Thailand tidak jauh berbeda dengan Piala Thomas - Uber, rival Kevin/Marcus asal Malaysia mengaku ragu untuk berpartisipasi.
“Jika kami ingin pergi ke sana, kami harus merasa aman. Jika Anda pergi ke sana dengan banyak kekhawatiran, itu pasti akan memengaruhi penyelenggaraan turnamen itu sendiri," tutur Aaron Chia.
Pasangan Aaron Chia/Soh Wooi Yik diketahui baru saja gagal membawa tim mereka menjadi juara di kompetisi Piala Presiden yang digelar oleh Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM),