In-depth

5 Juara SaarLorLux Open Asal Indonesia yang Akhirnya Pindah Negara

Kamis, 29 Oktober 2020 18:02 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© Wally Skalij/Los Angeles Times via Getty Images
Tony Gunawan, pebulutangkis Indonesia yang kini menjadi warga negara AS. Copyright: © Wally Skalij/Los Angeles Times via Getty Images
Tony Gunawan, pebulutangkis Indonesia yang kini menjadi warga negara AS.

INDOSPORT.COM – Turnamen SaarLorLux Open 2020 kembali menyapa para pencinta bulutangkis pekan ini. Setelah Denmark Open, SaarLorLux Open menjadi turnamen BWF Tour kedua yang kembali berlangsung usai pandemi virus corona.

Turnamen ini berlangsung di Jerman dan menjadi event Super 100 satu-satunya yang berlangsung pada tahun ini. Karena pandemi corona yang masih mengkhawatirkan, banyak negara-negara yang tidak mengirimkan perwakilannya, seperti Indonesia, China, dan Malaysia.

INDOSPORT sendiri telah merangkum kilas balik kiprah para pemain asal Indonesia yang juara di SaarLorLux Open dan akhirnya pindah negara dalam daftar berikut ini.

Yoseph Phoa dan Dharma Gunawi

Yoseph Phoa dan Dharma Gunawi adalah pemain bulutangkis asal Indonesia yang kemudian membela negara Jerman. Yoseph menjadi pemain Indonesia pertama yang menjadi juara SaarLorLux Open, tepatnya pada 1991 lalu di sektor tunggal putra.

Yoseph kemudian kembali juara di turnamen ini dua tahun kemudian, saat berpasangan dengan Iguh Donolego di sektor ganda putra. Sementara Dharma Gunawi juara di ganda putra edisi 1994 bersama pemain China bernama Li Ang.

Yoseph Phoa dan Dharma Gunawi lalu memilih untuk berkiprah di Jerman dan berpasangan di sejumlah turnamen. Terakhir, keduanya juara New Year Tournament ‘Thierry Theis’ pada tahun 2004.

Mia Audina

Pebulutangkis bertubuh mungil ini rupanya juga pernah juara di SaarLorLux Open, tepatnya di edisi 2002. Saat itu ia berpasangan dengan pemain Belanda, Lotte Bruil-Jonathans di sektor ganda putri.

Pada saat juara, Mia sudah berstatus warga negara Belanda. Sehingga satu-satunya pemain Indonesia yang pernah juara di SaarLorLux Open sektor ganda putri adalah Monica Halim. Monica menang pada 1989, berpasangan dengan pemain Jerman bernama Birgitta Lehnert.

Setelah menyumbangkan sejumlah gelar untuk tim Merah Putih, termasuk Piala Uber 1994, Mia Audina meneruskan kariernya ke Belanda pada 2000. Ia menikah dengan pria asal Negeri Kincir Angin itu dan kiprahnya di dunia bulutangkis masih tetap moncer setelah tidak membawa bendera Indonesia.

Mia Audina mempersembahkan medali pertama untuk Belanda di Kejuaraan Dunia Bulutangkis sejak 1977. Ketika itu ia memenangkan medali perunggu. Raihan perak di Athena pada 2004 lalu juga membuatnya menjadi pebulutangkis pertama Belanda yang membawa pulang medali Olimpiade.