Momen Juara Asian Games Ahsan/Hendra yang Dibayangi 'Ancaman' Pelatih Diganti

Jumat, 13 November 2020 17:01 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor:
© Shi Tang/Getty Images
Momen juara Asian Games 2014 pasangan ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang dibayangi 'ancaman' pelatih diganti. Copyright: © Shi Tang/Getty Images
Momen juara Asian Games 2014 pasangan ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang dibayangi 'ancaman' pelatih diganti.

INDOSPORT.COM - Momen juara Asian Games 2014 pasangan ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang dibayangi 'ancaman' pelatih diganti.

Sudah malang melintang di dunia perbulutangkisan dalam waktu yang tidak sebentar, pasangan ganda putra no. 2 Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan membeberkan momen di pertandingan apa yang sulit pernah mereka alami.

Dalam bincang media virtual bertajuk "Perjuangan Klub dalam Melahirkan Pahlawan Bulutangkis Indonesia" yang digelar oleh PB Djarum dan PB Jaya Raya dalam rangka memperingati hari Pahlawan, Kamis (12/11/20), baik Ahsan dan Hendra menceritakan momen yang pertandingan tersulit yang mereka alami.

Bagi Mohammad Ahsan, momen pertandingan tersulit yang dialaminya terjadi di Asian Games 2014, karena pada saat itu dirinya baru sembuh dari cedera, dan dibayangi 'ancaman' pemecatan pelatih.

Apalagi pada saat itu, dirinya dan Hendra Setiawan berhadapan dengan musuh bebuyutan mereka yakni Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong yang memiliki head-to-head dengan mereka.

"Kalau saya itu Asian Games 2014, karena waktu itu saya habis cedera dan enggak ikut kejuaraan dunia, terus head-to-head sama lawan juga kalah jauh dan mainnya di hadapan pendukung mereka," katanya.

"Kita ditargetkan meraih medali emas, dan sempat ada omongan kalau gagal, pelatihnya akan diganti. Itu juga perasaannya campur aduk, namun akhirnya bisa dapat medali emas dan rasanya plong," ujar Mohammad Ahsan.

Berbeda dengan Mohammad Ahsan, rekannya Hendra Setiawan memilih momen di final All England 2019 sebagai pertandingan tersulit untuknya. Sebab, pada saat itu peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 mengalami cedera.

"Kalau saya All England 2019, karena pada saat itu saya sempat cedera, namun punya kesempatan buat meraih kemenangan, jadi mau nggak mau harus maksain, lawannya tidak gampang, buat ngelangkah juga sakit, namun akhirnya saya pastikan untuk maksain dan akhirnya menang," jelas Hendra Setiawan.

Namun kini pasangan Ahsan/Hendra menjadi pasangan ganda putra Indonesia yang menempati peringkat 2 dunia dan pada tahun 2019 lalu berhasil meraih hasil fantastis.

Dimana pasangan berjuluk The Daddies berhasil mengawinkan gelar All England, Kejuaraan Dunia Bulutangkis dan BWF World Tour Finals 2019.