Tidak Ada China dan Jepang, Pemain Tunggal Eropa Dominasi Thailand Open

Minggu, 24 Januari 2021 21:48 WIB
Editor: Pipit Puspita Rini
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Dua pemain tunggal Eropa, Viktor Axelsen (Denmark) dan Carolina Marin (Spanyol), menjadi bintang pada dua turnamen Thailand Open yang digelar dalam dua pekan terakhir.

Pada Yonex Thailand Open (12-17 Januari 2021), Axelsen mengalahkan Ng Ka Log Angus (Hong Kong) pada laga final. Sepekan kemudian pada Toyota Thailand Open (19-24 Januari 2021), Axelsen mengalahkan rekan senegara, Hans-Kristian Solberg Vittinghus, pada parti final.

Artinya, dalam dua turnamen Thailand Open, hanya Ng Ka Long Angus wakil tunggal putra dari Asia yang bisa sampai ke partai puncak. Namun, pada akhirnya dia harus puas sebagai runner-up.

Sementara itu, di bagian tunggal putri, Carolina Marin benar-benar tak terbendung. Tai Tzu Ying (Taiwan) memberi harapan bagi Asia untuk meraih gelar dengan selalu lolos ke partai final.

Namun, dalam dua kali pertemuan dengan Marin di partai puncak, Tai Tzu Ying selalu takluk dalam pertarungan dua gim.

Mengapa Axelsen dan Marin begitu mendominasi? Tentu saja karena mereka bermain sangat bagus. Fisik mereka luar biasa, dan secara mental rasanya sulit untuk menandingi keduanya.

Namun, di luar fakta itu mungkin saja ada hal lain yang turut "membantu" kesuksesan Axelsen dan Marin. Absennya Jepang dan China dari turnamen ini memang sedikit mengurangi kerasnya persaingan.

Kento Momota masih tercatat sebagai pemain nomor satu di ranking dunia. Tepat sebelum waktu keberangkatan ke Bangkkok, sepekan sebelum Yonex Thailand Open, Momota dinyatakan positif Covid-19.

Tak hanya Momota yang batal berangkat ke Jepang, seluruh tim turut tak bertanding. Hitung saja berapa pesaing yang langsung berkurang. Di tunggal putri, ada Akane Yamaguchi, Nozomi Okuhara, Sayaka Takahashi, dan Aya Ohori yang batal berangkat.

China bahkan sejak awal sudah memutuskan absen dari tiga turnamen Asian Leg yang digelar di Thailand. Mempertimbangkan keselamatan para pemain terkait pandemi, China rela melepas semua peluang untuk meraih gelar.

Memang, tidak bisa dipastikan bahwa keberadaan para pemain Jepang dan China akan menggagalkan Marin dan Axelsen menjadi juara. Namun, siapa yang bisa memastikan?

© Shi Tang/Getty Images
Selebrasi pebulutangkis tunggal putra asal Denmark, Viktor Axelsen. Copyright: Shi Tang/Getty ImagesSelebrasi pebulutangkis tunggal putra asal Denmark, Viktor Axelsen.

Carolina Marin dan Viktor Axelsen akan turun pada turnamen tutup tahun, BWF World Tour Finals, yang digelar pada 27-31 Januari 2021. Turnamen ini hanya diikuti delapan pemain/pasangan di setiap sektor, dan tentu saja masih tanpa wakil China dan Jepang.

Bukan tak mungkin kedua pemain ini akan kembali menjadi jawara yang memastikan mereka mengoleksi tiga gelar secara beruntun di Thailand.

Fisik bisa saja jadi kendala karena mereka baru menjalani 10 pertandingan dalam dua pekan, dengan tekanan mental luar biasa. Namun, sepertinya itu tak akan menjadi kendala berarti bagi dua pemain tersebut.

Kita tunggu saja sepak terjang Axelsen dan Marin di BWF World Tour FInals.