Efek Corona, PBSI-nya Malaysia Minta Belas Kasihan BWF Soal Hadiah Turnamen 2021

Jumat, 29 Januari 2021 11:09 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor:
© Garfis: Yanto/INDOSPORT
Logo Badminton Association of Malaysia (BAM). Copyright: © Garfis: Yanto/INDOSPORT
Logo Badminton Association of Malaysia (BAM).

INDOSPORT.COM – Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) telah mengajukan proposal kepada BWF untuk mengurangi hadiah uang di turnamen musim 2020, khususnya di Malaysia Open nanti.

Pandemi virus corona rupanya telah membawa dampak finansial yang begitu besar bagi negara-negara tuan rumah turnamen bulutangkis internasional yang digelar oleh BWF.

Imbasnya, beberapa negara tersebut memilih untuk menjalankan turnamen mereka dengan hadiah uang lebih sedikit dibandingkan musim lalu.

Dilansir dari The Star, BWF sendiri memahami situasi tersebut dan mengizinkan pengurangan hadiah sebagai bagian dari paket dukungan turnamen yang digelar di tengah pandemi virus corona.

Sekretaris BAM, Datuk Kenny Goh, juga membenarkan hal ini. Dia menyebutkan bahwa pihak BAM mendapatkan izin untuk mengurangi hadiah uang pada turnamen Malaysia Open musim depan.

Nantinya, Malaysia Open akan mengurangi hadiah uang dari 750 ribu dolar (Rp10 miliar) menjadi 600 ribu dolar (Rp8,4 miliar). Sementara Malaysia Masters menawarkan 320 ribu dolar (RP4,5 miliar), dibandingkan tahun lalu 400 ribu dolar (Rp5,6 miliar).

“Kami mengajukan proposal kepada BWF (soal pengurangan hadiah uang minimum) karena situasi saat ini,” kata Kenny Goh.

“Dengan SOP (prosedur kesehatan COVID-19) ketat yang diharapkan bisa diterapkan, biayasanya saja sudah pasti lebih tinggi. Kami juga sedang berdiskusi lebih lanjut dengan semua pemangku kepentingan untuk memastikan kelancaran turnamen,” jelas Kenny Goh.

“Kami juga perlu melibatkan BWF karena bantuan yang ditawarkan sejujurnya masih jauh dari cukup.”

Sebelum BAM, sebenarnya sejumlah negara lain juga sudah mengajukan pengurangan hadiah uang kepada BWF. Sebut saja Inggris untuk All England hingga Swiss untuk Swiss Open.

All England yang rencananya akan digelar pada 17-21 Maret hanya menawarkan 850 dolar (Rp11,9 miliar), dibandingkan tahun lalu sebesar 1,1 juta dolar (Rp15 miliar).

Sementara, laga pembuka musim, Swiss Open (2-7 Maret) dan Jerman Open (9-14 Maret) menawarkan hadiah uang maksimum 140 ribu dolar (R1,9 miliar) dibandingkan tahun lalu  200 ribu dolar (Rp2,8 miliar).

Dengan pengurangan hadiah ini, para pemain bulutangkis yang menjadi juara di turnamen musim 2021 mungkin hanya memiliki pendapatan yang lebih kecil dibandingkan tur musim lalu.