Media China Sebut Marcus/Kevin Senasib dengan Wakilnya Jelang Olimpiade Tokyo

Jumat, 2 Juli 2021 13:50 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor:
© PP PBSI
Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Copyright: © PP PBSI
Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.

INDOSPORT.COM – Diunggulkan memenangkan emas di Olimpiade Tokyo, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya disebut oleh media di China memiliki nasib yang sama dengan wakilnya.

Marcus Gideon/Kevin Sanjaya akan berpartisipasi di Olimpiade Tokyo sebagai unggulan pertama. Di belakang mereka ada rekan sejawat, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, sebagai unggulan kedua.

Kedua pasangan ini sangat dinanti-nantikan tajinya di pesta olahraga dunia empat tahunan, dengan media di China, Aiyuke, ikut menyoroti bagaimana persiapan Marcus/Kevin sebelum bertolak ke Jepang.

Aiyuke, di dalam tulisannya yang cukup panjang, menggambarkan sosok Marcus/kevin sebagai salah satu ganda putra yang mendominasi tur BWF, namun belum sekali pun menjadi juara dunia.

Menariknya, media ini juga mengatakan bahwa perjuangan Marcus/Kevin merampungkan serangkaian Race to Tokyo harus terhalang oleh pandemi virus corona.

“Sukamulyo/Fernaldo yang menjadi runner-up All England tahun lalu, tidak bisa berkompetisi setelah terdampak pandemi,” tulis media Aiyuke.

Marcus/Kevin sejatinya berencana kembali ke lapangan saat Thailand Open di awal tahun ini, namun Kevin malah terpapar virus corona yang membuat keduanya tinggal tim Merah Putih yang berangkat ke Bangkok.

Pasangan berjuluk ‘The Minions’ ini akhirnya membuat comeback-nya di All England pada Maret, namun lagi-lagi langkah mereka terhenti setelah tim Indonesia dipaksa walk-out lantaran berada dalam satu pesawat dengan seorang pasien COVID-19.

Aiyuke lantas menyimpulkan bahwa Marcus/Kevin sebenarnya bernasib sama dengan tim China yang tidak bisa berpartisipasi di turnamen BWF selama kurang lebih setahun karena pandemi.

Seperti diketahui, China sejak sejak Januari 2021 lalu sudah memutuskan untuk tidak ikut dalam kompetisi Asian Leg, karena tidak mendapatkan izin untuk meninggalkan China dari pemerintah setempat.