Susy Susanti Ungkap Perbedaan dan Cara Menangkan Piala Sudirman dan Piala Uber

Jumat, 8 Oktober 2021 02:25 WIB
Penulis: Martini | Editor: Yosef Bayu Anangga
© Maharani Adhyarianti/INDOSPORT
Legenda bulutangkis Indonesia, Susy Susanti mengungkapkan perbedaan Piala Sudirman dan Piala Uber, serta bagaimana cara menaklukkannya. Copyright: © Maharani Adhyarianti/INDOSPORT
Legenda bulutangkis Indonesia, Susy Susanti mengungkapkan perbedaan Piala Sudirman dan Piala Uber, serta bagaimana cara menaklukkannya.

INDOSPORT.COM - Legenda bulutangkis Indonesia, Susy Susanti mengungkapkan perbedaan Piala Sudirman dan Piala Uber, serta bagaimana cara menaklukkannya.

Piala Sudirman ialah kejuaraan bulutangkis beregu, di mana setiap negara peserta akan menurunkan pemain tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.

Sementara Piala Uber, meski sama-sama kejuaraan bulutangkis beregu antar negara, namun hanya diikuti oleh pemain putri saja. Khusus untuk putra, disebut Piala Thomas.

Sebagai pebulutangkis andalan di sektor tunggal putri, Susy Susanti tentu sangat diandalkan di Piala Sudirman dan Piala Uber, dan kerap menjadi juru selamat.

Pertama kali, Susy tampil di Piala Sudirman 1989. Kala itu, ia masih berusia 18 tahun dan baru saja masuk ke tim senior Pelatnas. Tapi  Susy justru menjadi penentu kemenangan.

Setelah meraih medali emas Piala Sudirman 1989, Susy kembali meraih medali perak di edisi 1991, 1993, dan 1995, kemudian ia pun menyabet perunggu di Piala Sudirman 1997.

Kala itu, Susy dan skuat putri Indonesia juga meraih medali emas di Piala Uber 1994 dan 1996, medali perak di edisi 1998, juga meraih medali perunggu di tahun 1990 serta 1992.

Menurut Susy Susanti, ada perbedaan mendasar antara kedua kejuaraan ini. Saat di Piala Sudirman, ia menjadi satu-satunya pemain tunggal putri yang akan bermain.

Sementara di Piala Uber, umumnya akan ada tiga pemain tunggal putri yang tampil bergantian, serta dua wakil ganda putri. Sehingga, akan terasa perbedaannya.

"Untuk Sudirman Cup, karena saya mungkin lebih sering diturunkan untuk tunggal putri, mau nggak mau harus ngambil poin," ucap Susy Susanti di kanal Youtube PB Djarum.

"Uber Cup agak sama, rata-rata saat saya bergabung, saya jadi pembuka jalan buat teman-teman. Secara tanggung jawab hampir sama," lanjut sosok 50 tahun itu.