Klarifikasi Ginting usai Kalah di Indonesia Masters: Masalah Shuttlecock

Kamis, 18 November 2021 08:51 WIB
Penulis: Martini | Editor: Subhan Wirawan
© Gettyimages
Pebulutangkis tunggal putra indonesia Anthony Sinisuka Ginting di Piala Thomas. Copyright: © Gettyimages
Pebulutangkis tunggal putra indonesia Anthony Sinisuka Ginting di Piala Thomas.

INDOSPORT.COM - Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting gagal menjadi juara bertahan, setelah ia takluk di 32 besar Indonesia Masters 2021.

Anthony Ginting dijegal peman muda asal Thailand, Kunlavut Vitidsarn dengan skor 19-21, 21-14, 21-13, Rabu (17/11/21) malam, saat bermain di The Westin Resort, di Bali.

Meski sudah cukup lama mempersiapkan diri untuk Indonesia Masters 2021, namun peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo itu justru ditumbangkan dalam waktu 66 menit.

Selepas pertandingan, pemain asal Cimahi itu memberikan klarifikasi, jika ia bermain kurang sabar dan akhirnya kalah dalam pertarungan tiga game atas Kunlavut.

"Saya bersyukur bisa menyelesaikan pertandingan tanpa ada cedera. Tapi hari ini saya banyak membuat kesalahan sendiri. Mungkin saya rasa bermain kurang sabar."

Setelah menjuarai ajang Indonesia Masters 2020 lalu, Ginting mengaku bahwa status juara bertahan yang disandangnya, tidak membuatnya merasa terbebani di Bali.

Namun, ia mengaku dalam pertandingan hari ini, ia bermain kurang lepas, sehingga  sering banyak melakukan kesalahan sendiri.

"Sebenarnya saya tidak merasa terbebani dengan status juara bertahan. Sebab, dari pertandingan ke pertandingan ini, saya kembali lagi dari nol," ungkap Ginting.

Pada kesempatan itu, Anthony Ginting juga menjelaskan jika ia merasa ada masalah di shuttlecock yang tidak menguntungkan. Tapi, Kunlavut lebih piawai menguasai laga.

"Saya merasa masalah shuttlecock, lawan juga merasakan hal yang sama," terangnya.

"Mungkin selain adaptasi lapangan, lebih ke strategi, musuh main bermain seperti apa, harus sabar strategi apa yang harus pas," tuntas pebulutangkis 25 tahun tersebut