Mendominasi di Sektor Ganda Putra Bulutangkis, Buat Para Pesaing Indonesia Cemburu

Minggu, 20 Maret 2022 19:08 WIB
Penulis: Agung Wicaksono | Editor: Isman Fadil
© Indosport.com
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan vs Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Copyright: © Indosport.com
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan vs Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.

INDOSPORT.COM – Penampilan Indoneisa di ajang bulu tangkis tertua didunia, All England tahun ini melahirkan kejutan, terutama di sektor ganda putra.

Sektor ganda putra Indonesia telah lama dikenal dunia dengan prestasi di kejuaraan dunia, sejak dekade 70-an Indonesi dikenal dengan pasangan ganda putra hebatnya.

Dari pasangan Christian Hadinata dan Ade Chandra yang berhasil menjuarai All England dua kali, kemudian pasangan Tjun Tjun dan Johan Wahyudi di dekade 80-an.

Bahkan di era modern saat ini, Indoneisa pun masih mendominasi kekuatan ganda putra utama di perbulutangkisan level dunia, Indonesia sepertinya tak pernah kehabisan talenta di sekor ini.

Terbaru sebanyak empat ganda putra Indonesia berhasil mendominasi partai perempat final All England yang sedang berlangsung di Utilita Arena, Brimingham, Inggris.

Mereka adalah Marcus Gideon/Kevin Sanjaya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana serta Leo Rolly/Daniel Marthin.

Namun hanya tiga pasangan Indonesia yang berhasil maju ke babak semi final, nasib nahas dialami pasangan Leo Rolly dan Daniel Marthin yang kalah melawan pasangan Cina.

Berhadapan dengan He Jiting dan Tan Qiang dari Tiongkok, Leo Rolly dan Daniel Marthin harus kalah setelah memaksa permainan sampai ke babak rubber.

Indonesia menurunkan total enam pasangan ganda putra di turnamen ini. Leo/Daniel sebelumnya mengalahkan rekan satu negaranya, Fajar Alfian dan Rian Ardianto di babak pertama.

Sedangkan Shohibul dan Bagas mengatasi perlawanan Pramudya dan Yeremia Erich di pertandingan putaran pertama.

Tentu dengan kedigdayaan pasangan ganda putra asal Indonesia saat ini, membuat para rivalnya jadi cemburu, karena dalam beberapa ajang bergengsi, ganda putra Indonesia berulang kali menyulitkan mereka.