Terbongkar! Ini Rahasia Tokcer Fajar/Rian Tembus 7 Final dari 11 Turnamen 2022

Rabu, 17 Agustus 2022 16:00 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Indra Citra Sena
© PBSI
Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto membongkar rahasia mereka tokcer di sepanjang tahun 2022. Foto: PBSI Copyright: © PBSI
Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto membongkar rahasia mereka tokcer di sepanjang tahun 2022. Foto: PBSI

INDOSPORT.COM – Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto membongkar rahasia mereka tokcer di sepanjang tahun 2022.

Pasangan nomor lima dunia ini mengatakan bahwa kunci mereka bisa tampil terbaik di tahun ini adalah dengan mengubah pola pikir setelah melalui periode sulit di awal tahun.

Sebagaimana diketahui, Fajar/Rian pada sepanjang tahun 2022 mampu melangkahkan kaki hingga final sebanyak tujuh kali dari 11 turnamen yang mereka ikuti.

Imbasnya, pasangan yang kerap dipanggil FajRi tersebut untuk sementara ini memimpin klasemen BWF World Tour 2022 dengan tabungan 62.700 poin.

Torehan Fajar/Rian ini tentunya tidak terlepas dari penampilan gemilangnya. Total, mereka telah mengikuti 11 turnamen dari 16 seri BWF World Tour sejauh tahun ini.

Tujuh final mampu meraih raih dengan berhasil memenangi tiga gelar di antaranya. Yakni, Swiss Open 2022, Indonesia Masters 2022, dan terakhir Singapore Open 2022.

Fajar/Rian menuturkan bahwa torehan gemilang tersebut sejatinya tidak dicapai dengan mudah. Ada momen di mana Fajar/Rian berada di titik terendah tahun ini, tepatnya di All England.

Pada Maret lalu, Fajar/Rian langsung tersingkir di babak pertama, sementara junior mereka, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, mampu keluar sebagai pemenang.

“Dari hasil kurang baik di awal tahun menjadikan kami ada motivasi lebih karena khusus di ganda putra persaingannya sangat ketat. Ada 6-7 pasangan Indonesia yang ingin jadi terbaik,” ungkap Fajar dalam rilis resmi PBSI.

Kekalahan di All England ini menjadi titik balik kebangkitan Fajar/Rian. Mereka kini bermain tanpa memikirkan target terlalu jauh  namun berusaha menampilkan permainan terbaik.

“Setelah kalah di All England 2022, kami mengubah pola pikir menjadi tidak berpikir target terlalu jauh tapi bagaimana menampilkan permainan terbaik di satu pertandingan ke pertandingan berikutnya,” sambung Fajar.