In-depth

Istora Saksi Bisu Sejarah Kelam Bulutangkis Indonesia 1967, 'Dipaksa' Kalah dari Malaysia

Selasa, 13 Juni 2023 18:05 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Indra Citra Sena
© S&G/PA Images via Getty Images
Legenda bulutangkis Indonesia, Rudy Hartono yang menjadi saksi dalam sejarah kelam bulutangkis Indonesia di Piala Thomas 1967 Copyright: © S&G/PA Images via Getty Images
Legenda bulutangkis Indonesia, Rudy Hartono yang menjadi saksi dalam sejarah kelam bulutangkis Indonesia di Piala Thomas 1967
Rudy Hartono Ikut Kesal dengan Scheele

INDOSPORT sendiri sempat mewawancarai Rudy Hartono selaku salah satu pemain yang tampil di final Indonesia vs Malaysia di final Piala Thomas 1967.

Menurut Rudy Hartono saat itu pendukung Indonesia memang sangat bersemangat sehingga membuat Istora Senayan membara, namun baginya hal tersebut adalah hal yang wajar karena IBF (saat ini BWF) tidak menuliskan aturan konkret soal penonton bulutangkis.

“Kalau saya lihat begini, jujur saja kalau sekarang itu gak ada insiden seperti itu. Kala itu, penonton saking semangatnya mereka memberikan support berlebihan. Bahkan support berlebihan itu membuat lawan ini jadi gak bisa fokus,” kenang Rudy.

“Lawannya gak terima dan protes kepada juri dan wasit. Lalu, wasitnya bingung karena penonton disuruh diam malah gak mau, malah tambah diteriak-teriakin. Kalau mau serve, lawan diteriakin, jadinya serve mereka nyangkut, lalu marah,” lanjut Rudy.

Rudy saat itu mengaku ikut kesal dan sedih, namun apa boleh buat karena Herbert Scheele memiliki andil besar dalam pertandingan tersebut.

“Apa mau dikata, saat itu kuasa wasit kehormatan atau honorary referee ini bisa memberikan satu keputusan yang kuat, kita gak bisa apa-apa. Sedih dan kesal ya pasti, kalau saya bilang, saat kondisi penonton seperti itu, kita harap Indonesia bisa menang,”

“Tapi kenyataannya pertandingan di-stop dan harus bermain tanpa penonton, tapi kita gak mau. Akhirnya kita justru diminta main di luar Indonesia, tapi kita tetap gak mau,” jelas Rudy.

Selain itu, Rudy Hartono juga menyayangkan sikap pemain Malaysia yang tidak bisa mengendalikan diri saat menghadapi situasi sulit di final Piala Thomas 1967.

“Hak penonton itu jelas tetap ada dan di era sekarang ini, teriakan penonton itu gak masalah, bablas aja. Wong teriak itu haknya penonton kok, lihat saja kalo Indonesia main, semua teriak mendukung dan gak peduli,”

“Kalo udah serve ya serve aja gak peduli teriakan. Apakah lawan merasa keamanan dirinya mulai terancam gara-gara teriakan penonton? Nggaklah, kan itu karena mereka hanya merasa tidak biasa menghadapi situasi seperti itu,” tegasnya.

Hingga saat ini Tragedi Scheele di Istora Senayan masih sulit dilupakan dan menjadi salah satu kejadian kelam bulutangkis Indonesia di masa lalu.