Makin Panas! Viktor Axelsen Serang Balik Bongkar Isi Laporan Keuangan BWF

Jumat, 14 Juli 2023 19:53 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Indra Citra Sena
© PBSI.
Anthony Sinisuka Ginting dan Viktor Axelsen di Final Indonesia Open 2023. Copyright: © PBSI.
Anthony Sinisuka Ginting dan Viktor Axelsen di Final Indonesia Open 2023.
BWF Punya Dana Berlimpah

Axelsen lantas menunjukkan bukti BWF sebenarnya memiliki dana cukup untuk mengakomodasi hadiah para pemain sampai anggota federasi menyerahkan hadiah sesuai tenggat waktu.

Kedua, masalah hadiah uang. Jika saya salah bahwa hadiah uang sering tertunda, beri kami bukti bahwa saya salah? Saya mengerti ini seperti ini: 1) penyelenggara membayar hadiah uang kepada BWF; 2) BWF membayar ke federasi, 3) Federasi membayar kepada pemain,” sambung Axelsen.

Saya juga memahami bahwa transfer ke luar negeri dapat memakan waktu beberapa hari, tetapi itu tidak menjelaskan beberapa penundaan pembayaran selain beberapa tahun terakhir.”

Jika kesejahteraan atlet sangat penting bagi Anda, mengapa BWF tidak memastikan bahwa atlet memberikan hadiah uang terlebih dulu, bahkan jika Anda belum menerima uang dari penyelenggara? Mungkinkah masalah atlet bahwa uang kadang-kadang tertunda dari penyelenggara?

Saya melihat laporan tahunan Anda dan seperti yang saya lihat, Anda memiliki modal lebih dari cukup untuk memastikan atlet mendapatkan uang hadiah tepat waktu?” Axelsen menutup pesannya tersebut.

Sebelumnya, BWF memang sudah memberikan tanggapan atas keluhan yang dilayangkan Axelsen soal pihaknya selalu terlambat pengiriman uang hadiah turnamen.

Keluhan tersebut berbarengan saat tunggal putra no.1 ranking BWF itu memberi tahu bahwa dirinya dikenai denda sebesar 5.000 dolar AS oleh BWF karena absen di Singapore Open 2023.

Federasi mengklaim Axelsen sudah kelewatan karena asal menuduh dengan menggarisbawahi bahwa kesejahteraan pemain sangat penting bagi BWF.

BWF menganggap keluhan Axelsen di luar konteks karena sang pemain dijatuhi denda usai absen di Singapore Open tetapi malah memperkeruh suasana dengan menagih uang hadiah Indonesia Open.

Sementara itu, panitia Indonesia Open dalam hal ini PBSI mengklarifikasi bahwa pihaknya sudah mengirimkan uang hadiah kepada BWF pada 5 Juli, lebih cepat dari tenggat waktu 10 Juli.