In-depth

3 Penyebab Fatal Ganda Campuran Indonesia Ludes Total di Kejuaraan Dunia 2023

Jumat, 25 Agustus 2023 16:30 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Prio Hari Kristanto
© PBSI
Menganalisis tiga penyebab tiga ganda campuran Indonesia ludes total di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023 yang berlangsung di Copenhagen, Denmark. Copyright: © PBSI
Menganalisis tiga penyebab tiga ganda campuran Indonesia ludes total di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023 yang berlangsung di Copenhagen, Denmark.

INDOSPORT.COM –  Menganalisis tiga penyebab tiga ganda campuran Indonesia ludes total di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023 yang berlangsung di Copenhagen, Denmark.

Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023 menjadi arena memilukan bagi Dejan Ferdinansyah/Gloria Widjaja, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.

Ketiga ganda campuran Indonesia itu tak bisa berbuat banyak setelah kompak terdepak di babak 16 besar. Nahasnya mereka semuanya tersingkir dari para penguasa ranking BWF ganda campuran.

Bertanding di Royal Arena, Kamis (24/08/23), Dejan Ferdinansyah/Gloria Widjaja dijegal unggulan pertama sekaligus juara bertahan Zheng Siwei/Huang Yaqiong dengan skor 14-21, 9-21.

Tak jauh beda, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati juga dijegal unggulan kedua dari Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino, dengan skor akhir 14-21, 17-21.

Sementara Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari kandas mengenaskan dari unggulan keempat dari Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, dengan skor akhir 12-21, 19-21.

Kandasnya Rinov/Pitha dan kawan-kawan membuat sektor ganda campuran Indonesia ludes total di babak 16 besar Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023. Sebuah catatan buruk tentu saja.

Padahal sepanjang sejarah Kejuaraan Dunia Bulutangkis yang diadakan sejak 1977, ganda campuran menjadi sektor yang cukup rajin menyumbangkan medali bagi Indonesia.

Kurang lebih ada 16 medali yang terdiri dari 5 emas, 2 perak, dan 5 perunggu disumbangkan ganda campuran Indonesia di Kejuaraan Dunia.

Emas terakhir ganda campuran Indonesia disumbangkan oleh Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada Kejuaraan Dunia edisi 2013 dan 2017.

Jika mau flashback lagi, ada pasangan Christian Hadinata/Imelda Wiguna dengan emas Kejuaraan Dunia 1980, hingga Nova Widianto/Liliyana Natsir dengan emas Kejuaraan Dunia 2005 dan 2007.

Lalu pertanyaannya, mengapa sektor ganda campuran Indonesia gagal meraih medali lagi di Kejuaraan Dunia Bulutangkis dalam setengah dekade terakhir?

Bahkan jika mau mengacu pada performa sekilas pada musim 2023, ganda campuran menjadi sektor yang belum pernah menyumbangkan gelar bagi Indonesia di BWF World Tour.

Dari analisis INDOSPORT.COM, setidaknya ada beberapa hal yang disinyalir menjadi alasan kegagalan sektor ganda campuran meraih medali ganda campuran di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023.