In-depth

Antara Beban atau Pembuktian, Deretan Sejarah Wangi Indonesia di China Open

Rabu, 30 Agustus 2023 12:30 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Humas PBSI
Entah akan jadi beban atau pembuktian, Indonesia rupanya memiliki deretan sejarah wangi di China Open yang merupakan turnamen bulutangkis Super 1000. Copyright: © Humas PBSI
Entah akan jadi beban atau pembuktian, Indonesia rupanya memiliki deretan sejarah wangi di China Open yang merupakan turnamen bulutangkis Super 1000.

INDOSPORT.COM – Entah akan jadi beban atau pembuktian, Indonesia rupanya memiliki deretan sejarah wangi di China Open yang merupakan turnamen bulutangkis Super 1000.

Seperti diketahui, tinggal menghitung hari turnamen bulutangkis China Open 2023 akan digelar, tepatnya pada 5-10 September di Changzhou Olympic Sport Center.

Sejumlah negara termasuk Indonesia dipastikan akan mengikuti China Open 2023 yang menyediakan hadiah mencapai 1,25 juta (sekitar Rp1,9 miliar) tersebut.

Bergengsinya China Open 2023, membuat Indonesia mengirimkan wakil-wakil terbaiknya, termasuk Fajar Alfian/Rian Ardianto dan Anthony Sinisuka Ginting.

Dengan bermaterikan pemain -pemain terbaik, diharapkan jika Indonesia bisa menggondol sebanyak-banyaknya gelar juara di China Open 2023.

Apalagi Indonesia sendiri memiliki sejarah cukup wangi dalam sepanjang perhelatan China Open sejak digelar pertama kali pada tahun 1986.

Saingi Tuan Rumah Jadi Negara Tersukses Kedua di China Open

Sejak pertama kali digelar pada tahun 1986, China Open telah melahirkan banyak jawara-jawara yang pada akhirnya menguasai panggung dunia.

Tuan rumah China menjadi negara tersukses ajang ini dengan raihan total 85 medali yang terdiri dari 18 tunggal putra, 24 tunggal putri, delapan ganda putra, 27 ganda putri, dan 18 ganda campuran.

Sementara Indonesia mengekor di bawahnya dengan raihan total 22 gelar juara, yang terdiri dari tujuh tunggal putra, 10 ganda putra, satu ganda putri, dan empat ganda campuran.

Posisi China dan Indonesia tersebut, kemudian diikuti oleh Korea Selatan, Denmark, Malaysia, India, Jepang, dan Spanyol.

Fakta sejarah ini menjadi pertaruhan tersendiri bagi atlet bulutangkis Indonesia di China Open 2023, apakah mereka bisa mempertahankan reputasi atau malah jadi beban tersendiri.

Karena pada faktanya, Indonesia saat ini datang ke China Open 2023 dengan kondisi yang tak ideal. Mereka dibayangi beberapa catatan minor dari hasil turnamen beberapa waktu terakhir.

Pekan lalu, tim bulutangkis Indonesia baru saja gagal mendulang medali emas Kejuaraan Dunia 2023. Hasil yang menandai Indonesia gagal meraih emas dalam tiga edisi terakhir Kejuaraan Dunia.

Ditarik lagi ke belakang, Indonesia gagal menjuarai Canada Open, US Open, Korea Open, Japan Open, hingga Australian Open musim ini.

Mari menanti akan sejauh mana kiprah Anthony Sinisuka Ginting dan kawan-kawan melaju di turnamen bulutangkis China Open 2023.