9 Legenda Olimpiade Diundang Audiensi Pokja Race to Paris, Siap-siap ‘Keramasi’ PBSI?

Senin, 23 Oktober 2023 05:46 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© Junko Kimura/Getty Images
9 legenda bulutangkis yang pernah memenangkan medali emas Olimpiade dipanggil oleh Pokja Road to Olympic Paris 2024. Apakah ini sinyal PBSI akan banjir kritikan? Copyright: © Junko Kimura/Getty Images
9 legenda bulutangkis yang pernah memenangkan medali emas Olimpiade dipanggil oleh Pokja Road to Olympic Paris 2024. Apakah ini sinyal PBSI akan banjir kritikan?

INDOSORT.COM - Sebanyak 9 legenda bulutangkis yang pernah memenangkan medali emas Olimpiade dipanggil oleh Pokja Road to Olympic Paris 2024. Apakah ini sinyal PBSI akan banjir kritikan?

Sembilan legenda tersebut di antaranya peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992, yakni pasangan suami istri Alan Budikusuma dan Susy Susanti.

Kemudian ada Ricky Subagja (Olimpiade Atlanta 1996), Candra Wijaya (Olimpiade Sydney 2000), Taufik Hidayat (Olimpiade Athena 2004).

Selain itu dipanggil juga peraih medali emas Rio 2016, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir serta mantan ganda putri Greysia Polii yang meraih emas di Tokyo 2021 silam.

Para legenda Olimpiade diundang secara khusus oleh Pokja Road to Paris 2024  untuk audiensi di Pelatnas PBSI Cipayung pada Senin (23/10/23) besok.

Surat undangan pun terlampir sebagaimana diunggah salah satu jurnalis ternama Indonesia, Ainur Rohman melalui cuitan di akun Twitter.

Dipanggilnya 9 legenda Olimpiade ini bisa dibilang sebuah gebrakan pertama Pokja Road to Olympic Paris 2024 yang dipimpin oleh Muhammad Fadil Imran.

Hal ini sesuai dengan amanat dari Ketua Umum PBSI, Agung Firman Sampurna, sebagai bentuk tanggung jawab menyusul gagalnya Indonesia meraih satu pun gelar di Asian Games 2023.

Kendati demikian, undangan kepada para legenda ini terbilang cukup mengejutkan mengingat periode Kualifikasi Olimpiade Paris 2024 (Road to Paris) sudah berjalan hampir lima bulan sejak Mei lalu.

Sejumlah Badminton Lovers lantas meninggalkan jejak komentar bahwa hal ini menjadi salah satu bukti bahwa PBSI tengah panik dengan performa para pemain jelang Olimpiade Paris 2024.