Media Malaysia Soroti Nasib Kurang Baik Tim Bulutangkis China Jelang Olimpiade

INDOSPORT.COM - Media Malaysia soroti nasib tidak menguntungkan tim bulutangkis China menjelang bergulirnya Olimpiade Tokyo 2020.

Tim bulutangkis China akan menjadi satu-satunya tim papan atas yang belum pernah bermain di kompetisi internasional bulutangkis selama 15 bulan, sejak terakhir kali bermain di All England 2020.

Tim bulutangkis China sebelumnya merencanakan come back di India Open 2021 dan Malaysia Open 2021, tetapi kedua kompetis itu ditunda lantaran situasi Covid-19 yang belum bisa dikendalikan.

Satu-satunya harapan terakhir tersisa untuk tim bulutangkis China bisa bermain adalah kompetisi Singapore Open 2021 pada 1 - 6 Juni. Tetapi masih belum ada kepastian apakah gelaran Super 750 itu akan tetap diselengarakan atau tidak.

Jika Singapore Open 2021 kembali ditunda, itu artinya tim bulutangkis China akan bermain di Olimpiade Tokyo 2020 tanpa pernah sekalipun terjun di panggung internasional.

Apabila hal itu terjadi, media Malaysia, The Star, pun bertanya-tanya apakah tim China mampu bersaing di panggung sebesar Olimpiade Tokyo 2020 tanpa mengikuti satu pun kompetisi bulutangkis internasional?

1. Media Malaysia Sarankan Tetap Waspada dengan Tim Bulutangkis China

Menurut media Malaysia ada dua hal yang mungkin akan dialami oleh tim bulutangkis China, yaitu para pebulutangkis akan kesulitan untuk beradaptasi atau mereka akan tampil dengan performa terbaik di Olimpiade Tokyo 2020,

Media Malaysia pun mengambil contoh peristiwa yang dialami oleh wakilnya, Lee Zii Jia, yang sempat bermain buruk di Asian Leg pada Januari 2021 di Bangkok, Thailand, tetapi berhasil bangkit dan menjuarai All England 2021.

Terakhir, media Malaysia percaya meskipun beberapa pebulutangkis China masih belum konsisten, mereka akan tetap tampil lebih kuat dari sebelumnya di Olimpiade Tokyo 2020.

Mengapa? Karena belum ada tim bulutangkis manapun yang bisa mengukur bagaimana permainan mereka setelah 15 bulan absen dari panggung internasional. Media Malaysia menyarankan untuk tetap menganggap mereka sebagai lawan serius.