x

Pengakuan Susy Susanti Susah Lupakan Rivalitas dengan Ye Zhaoying

Jumat, 6 Agustus 2021 20:41 WIB
Penulis: Katarina Erlita Cadrasari | Editor: Isman Fadil
Susy Susanti saat mengikuti ajang All England.

INDOSPORT.COM - Legenda bulutangkis Indonesia, Susy Susanti memberikan pengakuan bahwa dirinya hingga saat ini masih susah melupakan rivalitas dengan Ye Zhaoying.

Hal itu diungkapkan oleh Susy Susanti saat melakukan Live Instagram dengan Richard Sam Bera, Kamis (05/08/21). Salah satu netizen sempat bertanya tentang siapa rival yang paling susah dilupakan oleh Susy.

Rupanya jawabannya adalah legenda bulutangkis China, Ye Zhaoying. Pasalnya ia adalah sosok pebulutangkis yang sering membuat Susy Susanti kewalahan saat bertanding di lapangan.

Baca Juga
Baca Juga

"Lawan terberat saya yang paling saya ingat itu Ye Zhaouying. Karena dialah yang paling sering menyulitkan saya. Kita tahu Zhouying adalah pemain yang cukup baik. Dia punya serangan yang luar biasa tajam," ujar Susy Susanti.

"Tetapi dia juga lincah, bahkan kalau saya split aja gak nyampe jadi memang harus jatuh bangun untuk bisa mengalahkan dia. Itu yang selalu sangat ingat, setiap saya bertemu Ye Zhaouying aduh pasti capek banget," sambungnya lagi.

Baca Juga
Baca Juga

Zhaouying memang musuh bebuyutan Susy Susanti saat masih aktif di dunia bulutangkis. Susy sempat berambisi meraih hattrick di Denmark Open, namun pada tahun 1993 langkahnya dihentikan oleh Zhaouying.

Meski demikian, Susy masih unggul secara head to head. Dari 18 kali pertemuan, legenda bulutangkis Indonesia itu unggul sebanyak 11 kali. Kini Susy bisa mengenang momen jatuh bangun melawan Ye Zhouying dengan penuh rasa bangga.


1. Perjalanan Susy Susanti

Legenda pebulutangkis Indonesia, Susy Susanti.

Selain menceritakan tengtang musuh bebuyutannya, Susy Susanti juga membeberkan tentang pertandingan yang paling berkesan.

"Pastinya Olimpiade, itu adalah momen tertinggi. Kalau sebagai atlet bulutangki, mungkin All England, Kejuaraan Dunia waktu kita juara hanya yang hobi bulutangkis saja yang tahu kita," kata Susy.

Meraih medali emas di Olimpiade 1992 adalah momen tak terlupakan dalam hidup Susi Susanti.

"Saat juara Olimpiade, itu adalah pengakuan dunia. Dan secara penghormatan, penghargaan, dan pengakuan itu juga luar biasa. Momen itu luar biasa karena bukan cuma membawa nama pribadi kita, tetapi membawa juga nama negara."

"Momen saat naik podium lalu melihat bendera Merah Putih berkibar dan mengumandangkan Indonesia Raya itulah kebanggaan kita sebagai atlet dan juga anak bangsa," sambungnya lagi.

Tren medali emas di Olimpiade kini terus berlanjut. Teranyar Indonesia baru saja meraih medali emas dari sektor ganda putri melalui perjuangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

Susy SusantiBulutangkis

Berita Terkini