x

Catatan Kelam Tunggal Putri Indonesia di All England, Miris Dikangkangi Negara Kuda Hitam

Selasa, 28 Februari 2023 18:55 WIB
Penulis: Serly Putri Jumbadi | Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Tunggal putri masih menjadi sektor yang memiliki catatan paling kelam tim bulutangkis Indonesia di All England. Bahkan prestasinya dikangkangi negara lain.

INDOSPORT.COM – Tunggal putri masih menjadi sektor yang memiliki catatan paling kelam tim bulutangkis Indonesia di All England. Bahkan prestasinya dikangkangi negara lain.

Turnamen bulutangkis paling bergengsi yakni All England sebentar lagi kembali dihelat di Ulitita Arena, Birmingham pada 14-19 Maret mendatang.

Sebanyak 16 wakil tim Indonesia diturunkan untuk meraih prestasi tertinggi di turnamen super 1000 ini. Salah satu sektor menarik untuk dikulik.

Ya, tunggal putri masih menjadi sektor yang banyak diperhatikan. Pasalnya, sektor ini belum banyak bicara di beberapa turnamen bulutangkis.

Sekadar informasi, sektor tunggal putri Indonesia sendiri hanya menurunkan Gregoria Mariska Tunjung. Berbeda dengan sektor lainnya yang menurunkan banyak pemain.

Baca Juga

Seperti ganda putra yang menurunkan enam wakil di All England serta diprediksi menjadi tulang punggung tim Indonesia di turnamen bulutangkis tertua di dunia ini.

Mirisnya, dikenal sebagai negara yang kuat bulutangkisnya, tunggal putri Indonesia prestasinya dikangkangi negara-negara kuda hitam, sebagaimana dilansir dari unggahan Instagram resmi PB Djarum.

Baca Juga

Menurut data dari PB Djarum, Inggris masih menjadi negara dengan penyumbang gelar juara di sektor tunggal putri terbanyak yakni 39 gelar diikuti China 22 gelar.

Pada urutan selanjutnya ada Denmark yang berhasil menyabet 14 gelar diikuti Amerika Serikat dengan 12 gelar dan Jepang 9 gelar dalam sepanjang sejarah All England.

Sementara itu, sektor tunggal putri Indonesia hanya ada satu orang saja yang berhasil meraih gelar juara di All England yakni Susi Susanti.

Baca Juga

1. Tunggal Putri Miris di All England

Penampilan Gregoria Mariska Tunjung di final Australian Open 2022. (Foto: PBSI)

Sekadar informasi, Susi Susanti berhasil menyabet empat gelar All England yakni pada edisi 1990, 1991, 1993 dan 1994. Setelahnya tidak ada lagi sektor tunggal putri Indonesia yang berhasil menyabet gelar.

Selain Susi Susanti, beberapa tunggal putri Indonesia memiliki beberapa catatan positif dengan meraih runner-up seperti Minarni (1968), Verawaty Fajrin (1980) dan Sarwendah Kusumawardhani (1991).

Beberapa tunggal putri seusai kejayaan Susi Susanti seperti Mia Audina, Maria Febe, Firdasari hingga Gregoria Mariska Tunjung terbukti belum bisa menunjukkan tajinya.

Apalagi saat ini, sektor tunggal putri hanya ada Gregoria Mariska Tunjung yang bisa dibilang paling mampu bersaing di turnamen bulutangkis papan atas.

Namun, Gregoria juga belum bisa menunjukkan performa terbaiknya. Terakhir kali, pebulutangkis asal Wonosobo itu meraih gelar di Finnish Open 2018.

Baca Juga

Setelahnya, Gregoria tak berkutik di beberapa turnamen BWF World Tour. Namun, belum lama ini, ia ganda putri Indonesia ini berhasil meraih runner-up di ajang Australian Open 2022.

Kiprah Gregoria di All England juga bisa dibilang cukup miris. Pada edisi 2022, Gregoria harus kalah dari An Se-young di babak pertama.

Baca Juga

Sementara di edisi 2020, Gregoria Mariska Tunjung terhenti langkahnya di babak kedua usai kalah dari tunggal putri Chinese Taipei, Tai Tzu Ying.

Hasil ini berbanding terbalik dengan beberapa sektor lainnya di tim bulutangkis Indonesia. Tunggal putra sendiri telah mencatatkan 15 gelar, di mana Rudy Hartono berhasil menang dalam tuju edisi beruntun.

Sementara sektor ganda putra menjadi sektor paling banyak menyumbangkan gelar sebanyak 20, ganda putri sebanyak dua gelar dan ganda campuran sebanyak empat gelar.

Baca Juga

Sumber: Instagram PB Djarum

Susi SusantiAll EnglandGregoria MariskaBulutangkisBerita Bulutangkis

Berita Terkini