Kaleidoskop Sepakbola Nasional Juli-Desember 2015: Prestasi Hingga Coreng Luka Suporter

Kamis, 31 Desember 2015 21:28 WIB
Editor: Zainal Hasan
 Copyright:
September 2015: Dari Bola ke Tentara dan PSMS Juara Piala Kemerdekaan

8 September 2015 

Sepinya kompetisi dan matinya sepakbola Indonesia membuat deretan pesepakbola muda mencoba banting stir dengan mengikuti ujian masuk menjadi Tentara Nasional Indonesia.

Setidaknya TNI AD menerima 12 calon bintara dari atlet sepak bola melalui jalur khusus. Dari daftar tersebut, tujuh di antaranya merupakan angota timnas U-23. Mereka antara lain:

1. Teguh Amirudin (Barito Putra/Timnas U-23)
2. Ravi Murdianto (Mitra Kukar/ Timnas U-23)
3. Manahati Lestusen (Barito Putra/Timnas U-23)
4. Abduh Lestaluhu (Persija/Timnas U-23)
5. Safri Al Irfandi (Semen Padang/Timnas U-23)
6. Ahmad Nufiandani (Arema/Timnas U-23)
7. Wawan Febiyanto (PBR/ Timnas U-23)
8. Muhammad Dimas Drajat (Persegres U-21/ Timnas U-19)
9. Muhammad Arsyad (PBR ISL)
10. Iman Fathurahman (PBR ISL)
11. Imam Bagus Kurnia (PON Jatim)
12. Angga Saputra (Persekabpas/PON Jatim)

13 September 2015

PSMS Medan akhirnya menasbihkan diri untuk menjadi yang terbaik dalam perhelatan Piala Kemerdekaan. Menghadapi Persinga Ngawi di babak final, PSMS akhirnya menjadi juara setalah menang dengan skor 2-1.

Legimin Raharjo menjadi pahlawan skuad Ayam Kinantan lewat golnya di menit akhir. Namun perhelatan Piala Kemerdekaan yang sejatinya untuk mengisi atau menggantikan kompetisi yang tak berjalan dinilai masih banyak kekurangan.

Antara lain, PSMS yang menjadi juara tidak dapat merasakan hadiah sebesar Rp1,5 miliar yang dijanjikan atas banyaknya kekurangan dalam turnamen ini pun Badan Olahraga Profesional (BOPI) mengaku kecewa dengan masalah yang muncul di Piala Kemerdekaan.

20 September 2015

Indonesia kembali menorehkan sejarah di ajang internasional. Kali ini giliran tim street soccer berhasil menjadi juara di turnamen Homeless World Cup 2015.  Tahun ini HWC diikuti total 63 tim. Prestasi terbaik Indonesia di turnamen ini adalah peringkat keempat di edisi 2012 di Meksiko.

Sejak pertama kali digagas di tahun 2003 HWC menjadikan sepakbola sebagai medium untuk sebuah perubahan buat para pesertanya. Inilah pesta sepakbola untuk kalangan yang termarjinalkan.

140