Serangan jantung rupanya menjadi semacam 'hantu gentayangan' di lapangan hijau. Pasalnya, serangan jantung kerap menjadi penyebab tewasnya pemain sepakbola.
Sebuah penelitian pernah mengemukakan, atlet olahraga ketahanan, seperti sepakbola, berisiko tinggi mengalami serangan jantung.
Penyebabnya, porsi latihan dan pertandingan yang sangat tinggi menjadi biang keladi rusaknya myocardial. Myocardial adalah proses dinamik di mana jantung mengalami penurunan oksigen yang berat dan lama, karena aliran darah koroner yang tak mencukupi, akibatnya kematian jaringan otot jantung terjadi.
Untuk masalah jarak tempuh, seorang pesepakbola memiliki rata-rata 9 hingga 12 kilometer per pertandingan. Pemain sepakbola sendiri biasanya bermain sekali dalam seminggu. Belum lagi intensitas latihan yang tinggi.
Meski demikian, sudah sepantasnya klub tak hanya berkewajiban membayar gaji para pemainnya. Mereka juga harus memantau kesehatan punggawanya.
Penanganan yang sigap dan cepat oleh tim medis klub juga dituntut memiliki peran mencegah kasus kematian para pemain akibat serangan jantung. Jangan sampai kasus Patrick Ekeng, yang diduga tim medis klubnya tak sigap, terulang kembali.
Sementara itu, sudah banyak sekali contoh pesepakbola yang harus meregang nyawa karena serangan jantung. Namun, dari semua kasus, ada beberapa yang paling mengemuka.
Berikut ini INDOSPORT coba merangkum 8 pemain sepakbola yang tewas karena serangan jantung.