Tujuh klub sepakbola Indonesia bersatu untuk meminta keaadilan pada PSSI yang diangga secara sepihak mencabut hak mereka untuk berkompetisi. Dalam beberapa waktu terakhir, induk organisasi sepakbola pimpinan La Nyalla Matalitti itu memang memutuskan untuk melarang beberapa klub berkompetisi di ajang Liga Indonesia.
Pasca SK Pembekuan PSSI secara resmi dicabut oleh Imam Nahrawi, ketujuh klub tersebut pun menuntut keadilan. Para petinggi klub bergabung untuk meminta status keanggotaan mereka dikembalikan setelah merasa secara sepihak disingkirkan oleh rezim PSSI pimpinan La Nyalla.
Tujuh klub yang merasa menjadi korban PSSI yang tergabung dalam Aliansi Klub Sepakbola Indonesia (AKSI) pun berontak dan mengadukan nasib mereka kepada Kemenpora pada 10 Mei silam.
Dalam beberapa butir tuntutannya, AKSI meminta agar Menpora, Imam Nahrawi, tak langsung mencabut pembekuan PSSI sebelum organissti tersebut mengembalikan keanggotaan dan hak-hak mereka sebagai sebuah klub.
Tak adanya kejelasan mengenai kelanjutan nasib tujuh klub ini setelah kompetisi dapat kembali bergulir membuat mereka menuntut Presiden membatalkan pencabutan pembekuan. Setidaknya hingga PSSI secara jantan memberikan kejelasan kepada klub-klub ini.
Berbagai alasan dijadikan PSSI untuk mencabut hak dan keanggotaa tujuh klub sepakbola ini. Berikut INDOSPORT merangkum tujuh klub yang menjadi korban kedzaliman rezim PSSI.