Critic Sport

Reformasi Sepakbola Indonesia Diukur dengan KLB, Masuk Akalkah?

Kamis, 2 Juni 2016 15:00 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Galih Prasetyo
© GRAFIS: Muproni/INDOSPORT
 Copyright: © GRAFIS: Muproni/INDOSPORT

Pembekuan PSSI sempat membuat kompetisi nasional pun berhenti, sehingga praktis membuat para pemain sepakbola profesional di Indonesia turut terkena dampak buruknya.

Meski SK pembekuan dan sanksi FIFA telah dicabut, polemik sepakbola Tanah Air seakan belum berhenti. Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti harus berurusan dengan pihak berwajib karena menjadi tersangka oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Timur atas kasus dugaan korupsi dana hibah.

Ditengah keadaan ini, munculah usulan untuk menggelar Kongres Luar Bisa (KLB) yang disuarakan oleh sejumlah voter dari beberapa klub dan Asprov (pemilik hak suara PSSI).

Lantas bagaimana jawaban, penanganan maupun prosedur dari PSSI selaku pihak yang dituntut untuk menggelar KLB? Apakah KLB memang merupakan kebutuhan mendesak dan sangat dibutuhkan untuk reformasi sepakbola?

Berikut INDOSPORT mencoba merangkum beberapa hal yang mendasari permintaan KLB dan pandangan dari sisi PSSI: 

90