Critic Sport

3 Solusi yang Harus Dilakukan untuk Antisipasi Keributan Suporter di Euro 2016

Kamis, 16 Juni 2016 15:00 WIB
Editor: Randy Prasatya
 Copyright:
Jangan Terpusat pada Satu Isu

Sebelum pagelaran Euro 2016 dimulai, ajang internasional terbesar di Eropa ini telah mengalami ancaman teror bom dan pembunuhan dari pihak radikal, yaitu ISIS.

Pihak kepolisian Prancis pun mengerahkan sekitar 90 ribu anggota polisi dalam laga pembukaan Euro 2016 anatara Prancis kontra Rumania di Stade de France.

Pengamana tersebut sangat jelas berjalan lancer. Tak ada insiden membahayakan yang terjadi pada acara pembukaan hingga akhir pertandingan tersebut. Namun, pekerjaan rumah bagi Prancis justru terjadi oleh pihak-pihak yang terlibat secara langsung di pagelaran Euro 2016.

Mereka kewalahan membendung aksi kericuhan antara suporter Rusia dan Inggris. Hal itu membuktikan bahwa Prancis tidak memperhitungkan terjadinya gesekan dari dua kelompok suporter tersebut.

Padahal, perselisihan antara suporter Rusia dan Inggris sudah lama tercipta. Seluruh pihak pun tahu bahwa mereka berada di satu grup yang sama dan berada di satu ajang yang sama, yaitu Euro 2016.

Pengabaian keamanan terhadap para pihak terkait jadi satu tolak ukur kelemahan antisipasi di ajang empat tahunan ini. Prancis selaku pihak penyelenggara hanya memperhatikan keamanan rakyatnya sendiri dan tak siap dengan perilaku para suporter pendatang.

Jalan satu-satunya yang harus dilakukan Prancis saat ini adalah memberlakukan keamanan yang sama disetiap laga, seperti halnya pada laga pembuka.

Selanjutnya, UEFA seharunya juga memberikan peringatan yang sama kepada Inggris. Sebab, jika hukuman hanya diberikan oleh satu pihak, tidak menutup kemungkinan akan memunculkan tindakan adu domba.

67