Peristiwa Masa Lampau

Memuja Penderitaan Arsenal di Surabaya Pada 1983

Jumat, 1 Juli 2016 13:58 WIB
Editor: Ahmad Priobudiyono
 Copyright:
Suasana dan Jalannya Pertandingan

Pertandingan saat itu dilangsungkan pada pukul 14.00 saat terik matahari begitu menyengat kota Surabaya. Kondisi iklim tropik ini sejatinya kurang begitu ideal bagi kedua tim, terlebih untuk Arsenal yang berasal dari negara dengan kondisi iklim berbeda.

Namun kondisi kurang menguntungkan tersebut tidak menjadi alasan bagi para pemain kedua tim untuk menampilkan performa terbaik. Terbukti kedua tim tampil begitu ngotot dengan semangat juang yang tinggi.

"Mengusung semangat juang tinggi para pemain tampil maksimal. Arsenal datang ke Indonesia mengunjungi tiga kota. Saat di Surabaya mereka harus beradaptasi dengan kondisi cuaca. Kami memaksimalkan kondisi ini," kisah Joko Malis dikutip Tribunnews.

Arsenal yang datang ke Surabaya dengan bermodalkan kemenangan atas PSMS Medan Plus dan PSSI Selection harus dikejutkan oleh permainan spartan para penggawa Niac Mitra sejak menit pertama digulirkan.

Kiper Arsenal, Pat Jennings bahkan harus memungut bola dari gawangnya pada menit 37 babak pertama, setelah penyerang Niac Mitra Fandi Ahmad merobek gawangnya dan menutup babak pertama dengan skor 1-0.

Arsenal bahkan kembali mendapat petaka setelah wasit Ruslan Hatta yang memimpin pertandingan mengganjar Alan Sunderland dengan kartu merah. 

Bencana benar-benar menghampiri Arsenal saat lima menit jelang laga bubar giliran Joko Malis membobol gawang Pat Jennings memanfaatkan umpan Fandi Ahmad usai berakselerasi melewati tiga pemain belakang Arsenal. 

Gol Joko Malis pada menit 85 pun menutup jalannya pertandingan dengan hasil menyedihkan bagi para pemain Arsenal yang harus keluar lapangan dengan wajah tertunduk.

183