Calon Manusia Abadi di Kota Roma itu Bernama Francesco Totti
Di atas lapangan, Totti dikenal sangat garang dan tak ada senyum yang terpancar dari wajahnya. Bahkan, ia tak sedkit terlibat perkelahian dengan lawan tanding. Apalagi jika berhadapan dan membicarakan Lazio, yang merupakan rival abadi AS Roma.
Kegarangannya di atas lapangan jugalah yang membuat mentalnya dalam bertandingan menjadi terus terjaga, dengan salah satunya membantu Roma meraih Scudetto ketiga pada 2001.
Namun, jika di luar lapangan Totti adalah sosok yang sangat humoris. Hal itu terlihat saat seorang wartawan mengucapkan "Carpe Diem" yang kemudian dibalas Totti: “Maaf, saya tidak berbicara bahasa Inggris”.
Sejatinya, Carpe Diem adalah sebuah frase dalam bahasa Latin yang artinya adalah: "Petiklah hari" atau dalam bahasa Inggris biasa dikenal dengan seize the day.
Pernyataan Totti itu pun seketika menjadi lelucon yang sangat populer. Alhasil, dengan banyaknya lelucon yang dibuat pemain berjulukan Pangeran Roma itu terbitlah sebuah buku yang berjudul Tutte le barzellette su Totti (raccolte da me) atau Semua Lelucon tentang Totti (Dikumpulkan oleh Saya).
Buku itu pun dikabarkan terjual sebanyak 430.000 eksemplar dalam kurun waktu dua bulan saat mulai di rilis pada 16 Juni 2003. Seluruh hasil penjualan ternyata tak sepeser pun diambil Totti. Ia menyumbangkannya ke berbagai negara yang tengah membangun program kemanusiaan.
Namun, untuk saat ini catatan humornya seperti sulit kembali muncul. Sebab, seiring nasib sepakbolanya yang sudah mendekati masa akhir, dirinya masih bergelut dengan keraguan menentukan waktu untuk gantung sepatu.
Ia pun saat ini lebih terlihat seperti sosok yang sang sensitif jika berbicara tentang masa depan. Dari berbagai pemberitaan media, banyak yang menyebut jika sang pemain sangat marah mendapat perlakukan yang tak pantas, yakni dengan meletakkannya di bangku cadangan.